Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menggenjot percepatan vaksinasi untuk mencapai target kekebalan kelompok sebelum mutasi virus bermunculan lebih banyak lagi serta masa kedaluwarsa vaksin jatuh tempo. 

Guna pencapaian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan kalangan swasta termasuk salah satunya dengan operator telekomunikasi PT XL Axiata.  Dimana sejak Senin (22/03/2021) XL menggelar vaksinasi massal dengan metode drive thru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Kota Depok. Melalui kampanye bertema ‘Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit’, target penyuntikan 500 orang per hari dan akan berlansung hingga April. 

“Kita ini berpacu dengan waktu. Apabila kita telat (vaksinasi), teori herd immunity tidak akan tercapai,” ucap Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil, saat menerima perwakilan PT XL Axiata di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (23/03/2021). 
 
Menurut Ridwan Kamil, Jawa Barat memiliki tantangan terbesar dalam meyukseskan vaksinasi, mengingat jumlah penduduknya paling banyak di Indonesia dengan medan alam sampai ke wilayah pedalaman yang beragam.

“Urusan statistik Jawa Barat itu paling repot karena penduduknya 50 juta. Provinsi yang paling menantang untuk penyuntikan vaksin,” katanya.

Ridwan Kamil menilai,  jika sentra vaksinasi diperbanyak dengan kerja sama pemda dan swasta, maka hasilnya akan signifikan pada tujuan semula sehingga herd immuntiy bakal tercapai dengan sentra vaksinasi massal.

"Yang menyelenggarakan tidak hanya pemerintah tapi semua pihak harus turun atas nama bela negara. Terima kasih XL Axiata yang sudah berjuang,” ungkapnya. 

Ridwan Kamil menegaskan, percepatan melalui sentra vaksinasi ini baru dimulai pada tahap kedua dengan target pelayan publik dan lansia, dan diharapkan pada Agustus 2021 akan ada hasil menggembirakan, begitu memasuki vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat umum Juni nanti.  

“Durasinya (vaksinasi massal) kalau bisa terus sampai proklamasi kemerdekaan terhadap Covid-19,” ujarnya.

Ridwan Kamil mengimbau, di era pandemi ini perusahaan swasta mengubah strategi dana CSR lebih banyak dimanfaatkan untuk mendukung vaksinasi. 

“Saran saya CSR tahunannya habiskan untuk dijadikan biaya vaksinasi massal karena keuntungannya investasi. Ekonomi pun akan terbantu,” imbuhnya.

Ridwan Kamil juga mengapresiasi metode pendaftaran XL yakni pendaftaran dan wawancara pasien dilakukan via telepon. Ini merupakan best practice, pendaftaran wawancara via telpon saja sehingga tidak ada proses konvensional.

“Jadi yang gampang ini sudah di-skrining  sebelum di vaksin. Itu kalau PT XL-nya percaya diri silakan, karena bisa mengurangi risiko tidak tersuntik salah di lapangannya,” tambahnya. 

Setelah di RS UI, XL juga akan gelar sentra vaksinasi pada April - Mei berkolaborasi dengan President University di Bekasi. Kemudian, pada periode yang bersamaan akan dilakukan juga vaksinasi masal kerja sama antara ITB dan PT XL Axiata. Sementara hingga saat ini kapasitas vaksinasi Jabar sudah meningkat dari sebelumnya hanya 22.000 per hari menjadi 50.000 per hari. **Ts