Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menetapkan program revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai salah satu program seratus harinya bertugas memimpin Kemenag sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2020.

Untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag telah menetapkan 100 KUA sebagai piloting program revitalisasi 2021. Ketua Tim Revitalisasi KUA, Muhammad Adib Machrus mengatakan, dari 100 KUA tersebut, enam di antaranya ditetapkan sebagai kick off program revitalisasi KUA yang peresmiannya akan dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada akhir April mendatang.


"Sejumlah persiapan telah kita lakukan termasuk dengan melakukan uji kelayakan terhadap sejumlah KUA," terang Adib kepada Bimas Islam di Jakarta, Kamis (25/3/2021). 


Keenam KUA yang dimaksud Adib yakni KUA Kecamatan Ciawi Gebang, Kab. Kuningan, Jawa Barat, KUA Kecamatan Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah, KUA Kecamatan Sewon, Kab. Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta, KUA Kecamatan Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur, KUA Kecamatan Gunung Sugih, Kab. Lampung Tengah, Lampung, dan KUA Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.


Dia menjelaskan, program revitalisasi KUA bertujuan untuk menjadikan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang mencakup perbaikan dukungan sarana dan prasarana, perbaikan tata kelola serta pengembangan jenis layanan dan bimbingan, peningkatan kapasitas SDM, dan integritas sistem data dan informasi. 


Kepala Subdit Bina Keluarga Sakinah, Kemenag ini menyebutkan, seratus piloting revitalisasi KUA di 34 provinsi terpilih tersebut harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, yaitu kondisi bangunan representatif (yang sudah SBSN), secara berurutan bertipologi A, B, dan C, serta telah memperoleh bimtek pusaka sakinah.


Terkait penetapan kick off enam KUA, Adib memastikan pihaknya telah mempelajari, mengamati, dan mengkaji kelayakan unit pelaksana teknis pada Kemenag tersebut. Menurutnya, tim telah menginventarisasi dan menemukan bahwa enam KUA itu yang hampir sempurna memenuhi kriteria 'KUA Baru' itu.


"Kami telah menghitung kebutuhan anggaran untuk menyempurnakan enam KUA dan seratus KUA piloting," ungkap pejabat yang pernah bertugas sebagai kepala KUA di pulau dewata tersebut. 


Selain itu, lanjut Adib, pihaknya juga menunjuk beberapa konsultan untuk memberikan rekomendasi mengenai bentuk layanan, alur layanan, hingga infrastruktur yang layak itu seperti apa. "Nantinya itu akan kita jadikan standar untuk menduplikasi enam KUA kick off kepada KUA di tempat lain," tambahnya.  


Adib menambahkan, dari segi layanan, KUA tidak hanya melayani pencatatan nikah atau rujuk seperti yang selama ini, tetapi juga melaksanakan jenis layanan lainnya seperti konsultasi keluarga, bimbingan perkawinan, bina paham keagamaan, pengukuran arah kiblat, penerbitan Akta Ikrar Wakaf, konsultasi hukum Islam dan lain sebagainya.


"Jadi, enam KUA kick off akan menjadi model bagi KUA yang lain. Ini menandai era baru KUA yang benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya kepada masyarakat, yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat," demikian Adib menegaskan***yt