Dalam memperingati Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia pada 24 Maret, Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi TB pada 2030 yaitu dengan menurunkan kasus TB menjadi 65/100.000 penduduk.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, saat memberikan sambutan dalam Talkshow "Tingkatkan Sinergi untuk Wujudkan Indonesia Eliminasi Tuberkulosis 2030", pada Rabu (24/3/2021) secara virtual mengatakan hal ini agar tetap berjalan sesuai dengan trek yang seharusnya.

“Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya baru untuk mencapai target tersebut. Yaitu dengan, pertama mengupayakan penerbitan Peraturan Presiden tentang Penanggulangan TB untuk memperkuat dukungan seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat,” kata Menkes Budi.

Kedua, mengupayakan perjanjian kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan berbagai kementerian/lembaga untuk memperkuat peran dan dukungan lintas sektor. Ketiga, integrasi penanganan TB dengan stunting di 160 kabupaten/kota.

Keempat, digitalisasi pemantauan minum obat pasien TB dan penerapan mekanisme agar pasien TB dapat berobat sampai sembuh dalam situasi Pandemi COVID-19. Menkes Budi mengatakan harus terus melakukan tindakan promotif preventif dibidang TB, sekaligus melaksanakan aksi-aksi atau program yang sifatnya kuratif.

Mengacu pada World Heatlh Organization (WHO) Global TB Report tahun 2020, sebanyak 10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia dengan perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit akibat TB mencapai 845.000 dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam (WHO Global TB Report, 2020).

Dari jumlah kasus tersebut, baru 67 persen yang ditemukan dan diobati. Sehingga terdapat sebanyak 283 ribu pasien TB yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya. ***