Penyuluh Agama Islam di Binjai, Sumatera Utara punya cara unik untuk membangun masyarakat dengan bahasa agama. Para penyuluh ini bekerja sama dengan komunitas Mak Kreatif Kota Binjai mengadakan pelatihan cara menanam secara hidroponik. 

Santri Pondok Pesantren Darul Ulum Kota Binjai pun dipilih sebagai kelompok binaan. "Agar para santri memiliki keterampilan di bidang pertanian modern dimana lahan mulai terbatas. Selain mengajari cara menanam hidroponik, kami para penyuluh juga menyerahkan seperangkat media tanam," ungkap Penyuluh Agama Islam Kota Binjai Marliah,  Jumat (19/3/21).

Marliah menyerahkan media tanam berupa instalasi dari pipa, bibit bayam, kangkung, sawi lengkap dengan pupuknya. Dalam melaksanakan kegiatan ini, Marliah memperoleh biaya dari iuran penyuluh dan donatur secara sukarela.

"Kita siapkan media tanam berupa kapas sebagai tempat untuk benih. Benih dimasukkan ke dalam kotak styrofoam dan ditutup selama satu minggu. Bibit yang tumbuh jadi kecambah ini dimasukkan ke dalam media gelas plastik yang diberi lubang di bagian bawah dan sekelilingnya," tambahnya menerangkan.

Kecambah yang sudah tumbuh dan diletakkan di plastik ini diposisikan di lubang-lubang media tanam yang terbuat dari pipa. Marliah menambahkan, aliran air di media tersebut harus seimbang, begitu pula dengan cahaya matahari.

"Para santri sangat antusias. Mereka berebut mencoba dan mengajukan pertanyaan," tutup Marliah** Ts