Bak hajatan jelang hari H Pencoblosan, rumah calon-calon Kades di Desa Tegalurung bukan saja ramai "ngemitan" warga pemilih, tetapi juga tumpukan beras dari warga pemilih untuk calon pilihannya. Disaat "money politik" yang berpeluang terjadi di hampir semua desa dari para calon, di Desa Tegalurung Kecamatan Cilamaya Kulon, justru warganya yang guyub menjaga kearifan lokal memberikan literan beras ke rumah calon kades secara sukarela. 
Kegiatan "Bagi Beras" Dari Warga Bagi Calon Kades di Tegalurung dan Rapat Izin Panitia, BPD dan Muspika Cilamaya Kulon

Ketua Panitia Pilkades Tegalurung  Suhenda mengatakan, sebelumnya memang sempat ada kekhawatiran soal kerumunan di saat pandemi Covid-19,  karena kebiasaan masyarakat Tegalurung memberikan beras jelang hari H pencoblosan kepada calon kades. Hal ini pula, sempat di pertanyakan dan diberikan masukannya oleh calon kades nomor urut 1 Toto Nur Anwari soal izin dan kebolehannya, Jumat (19/3), karena calon nomor urut 2 yang juga petahana, diluar dugaan masyarakatnya tetap saja tak terbendung memberikan beras kepada calon, Wal hasil, sambung Rohmat, Panitia 11 Desa Tegalurung dengan BPD dan Muspika Cilamaya Kulon bermusyawarah dan sepakat memberikan izin dengan adanya antusias masyarakat menjaga adat istiadat budaya lokal untuk menghargai dan memberikan doa kepada calon pemimpinya. "Jadi kita semua sudah sepakat memberikan izin warga yang memberikan beras kepada calon kadesnya, asalkan baik warga dan keluarga calon baik nomor urut 1 dan 2 menjaga protokol kesehatan dengan wajib masker, jaga jarak dan menyediakan alat cuci tangan untuk menghindari penyebaran Covid-19, " Katanya.

Camat Cilamaya Kulon, Rully Sutrisna memuji kuatnya tradisi di beberapa desa di Cilamaya Kulon yang mana warganya tetap guyub bersama calon kadesnya dengan memberikan beras alakadarnya. 

Prilaku ini, dianggap sudah membudaya di Cilamaya Kulon, bahkan yang ia tahu ini terjadi di Langgensari dan Tegalurung. Namun, ditengah pandemi, memang ini menjadi perhatian khusus karena bisa mengundang kerumunan, untuk itu, agar adat ini tetap terjaga dan izin diperlonggar, maka prokesnya harus di perhatikan semua warga dan calon kadesnya. Waktu dua hari ini, sebut Camat, dipersilahkan para kades tetap menerima beras dari warganya. "Saya sangat apresiasi malah, kegiatan memberi beras oleh warga ini, dianggap sudah biasa dan membudaya setiap jelang hari h pencoblosan, " Katanya. (Rd)