Jelang Munggahan, komplek makam waliyullah Syekh Quro Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang, rutin ritual haul, Sabtu (11/4), Namun, peringatan haul penemuan Maqom syekh Quro ke 163 Masehi ini, tidak  seramai tahun-tahun sebelumnya. Alasan pandemi dan menghindari kerumunan pencegahan Covid-19, haul wali asal Campa itu, hanya akan menyuguhkan ritual inti saja tanpa ada pagelaran wayang golek, maupun arak-arakan keliling kampung dengan beragam replika. Meskipun demikian, haul yang di pusatkan di Aula komplek panembahan itu, tetap khidmat dan dihadiri ratusan tokoh dan masyarakat pulobata, bahkan hasil bumi seperti padi, sayuran, buah dan umbi-umbian ikut di pamerkan di halaman sekitar komplek makam sebagai ungkapan syukur masyarakat Pulobata atas anugerah kesuburan.

Panitia Haul Syekh Quro ke 163 Masehi, Anwar mengungkapkan, kegiatan haul hanya akan di gelar dengan kegiatan inti saja agar namun tidak menghilangkan "Tali Paranti" giat rutinan di komplek makam Syekh Quro di masa Pandemi Covid-19 ini. Ia menyebut, kegiatan inti tersebut antara lain babaritan, doa berjamaah, ijab kabul kuncen maupun sholawatan dan taushiyah dari MUI Kecamatan Lemahabang. Tidak ada sebut Anwar, pagelaran wayang golek, kompetisi olahraga dan arak-arakan keliling kampung untuk cegah penyebaran Covid-19, "Semua di pusatkan di belakang komplek makam. Tidak ada acara besar, hanya ritual inti saja nanti bakda Ashar Minggu (10/4) mendatang," Katanya kepada pelitakarawang.com.

Replika Hasil Bumi dan Panganan ikut di Pamerkan Saat Haul Syekh Quro Pulobata sebagai Ungkapan syukur kehadirat Allah SWT

Haul ke 163 ini, sambungnya sebatas mengundang para tokoh masyarakat saja. Adapun bagi pesiarah yang datang, dipersilahkam gabung dan mengambil air sumur awisan setelah ijab qobul dengan kuncen. "Saya berharap, komplek makam ini bisa terwujud revitalisasinya yang konon 2022 mendatang, sehingga bisa lebih representatif lagi kedepan, " Pungkasnya..(rd)