Bidang pelatihan penjualan pemasaran, gaya hidup sera food and beverage atau kuliner menjadi bidang yang paling diminati dari tujuh jenis digital platform pelatihan yang paling diminati oleh peserta kartu pra kerja di tahun 2020 dari Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Manajeman Pelaksana Kartu Prakerja Deni Puspa Purbasari, usai acara Japri, Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Senin (12/4/2021). Menurut Deni, tahun 2020, peserta kartu pra kerja di Jabar mencapai 800 ribu orang.

"Sebenarnya platform yang lain juga ada tetapi yang paling banyak diminati oleh peserta dari Jawa Barat adalah ketiga jenis pelatihan yang tadi yaitu gaya hidup termasuk di dalamnya pelatihan barber, salon rumahan, youtuber dan membuat masker, kemudian bidang penjualan dan pemasaran, dan bidang kuliner," katanya.

Deni menyebutkan untuk pra kerja tahun 2021 total kuotanya sebanyak 2.7 juta orang  dan Jawa Barat mendapat jatah 326.261 orang.

"Itu untuk kuartal pertama dari batch 12 hingga batch 16 di Jawa Barat ya. Baik tahun lalu maupun tahun 2021 Jawa Barat mendapat kuota terbanyak," ujarnya.

Deni menyebutkan, sebelum menentukan jenis pelatihan yang akan diambil oleh peserta kartu prakerja, sebaiknya peserta melakukan pencocokan minat dan bakat terlbeih dahulu dengan aplikasi machine learning.

"Dengan aplikasi itu yang kita sediakan, nanti peserta bisa mencocokan jenis pelatihan yang bisa diambil sesuai minat dan kemampuan," paparnya.

Sementara menanggapi keinginan pemerintah Provinsi Jabar agar manajeman pelaksana kartu prakerja juga menyediakan jenis pelatihan yang sejalan dengan program pembangunan Jawa Barat seperti pariwisata dan pertanian, Deni menyanggupi permintaan itu.

"Kita akan upayakan itu seperti pelatihan IT, pertanian dan pariwisata. Intinya kita dukung program Provinsi Jabar yang sedang berjalan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Garsadi menyambut baik MoU yang dilakukan antara Manajeman Pelaksana Kartu Prakerja dengan Pemerintah Provinsi Jabar. Menurutnya, hal itu akan memberi kepastian tahapan proses dan evaluasi program Kartu Prakerja.

"Dengan MoU ini setidaknya kita bisa mengetahui progres program ini, termasuk data tenrang penerima manfaat dan hasilnya nanti" tegasnya. Di acara Japri itu, diselingi penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Jabar yang diwakili Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja dengan Manajemen Pelakasana Kartu Prakerja yang diwakili Direktur Eksekutif Manajeman Pelaksana Kartu Prakerja.**Ts