Sebanyak tiga juta pengangguran di Jawa Barat diproyeksikan mendapat lapangan pekerjaan hingga 2023. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi, saat peluncuran jabarjawara.id di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (08/04/2021). 

Menurut Taufik, selain menyediakan informasi lowongan kerja, portal dalam jaringan (online) tersebut diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.

"Tiga juta pengangguran diproyeksikan mendapat hak pekerjaan melalui situs tersebut. Dalam portal ini lowongan perkerjaan dari seluruh perusahaan di Jabar dapat diakses para peminat," ucapnya.

Taufik mengatakan, melalui portal ini para peminat ini bisa mengikuti tes minat dan bakat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, dimana saat ini terdapat 80 ribu perusahaan yang bermitra dalam program ini.

"Kita akan terus menambah perusahaan untuk memperluas pasar lapangan kerja. Diharapkan seluruh perusahaan masuk ke sana, ini menjadi hal yang sangat krusial, (penambahan) ini bergerak terus. Semakin lama perusahaan semakin sadar. Selama ini, data itu baru sebagian, ini sangat vital," katanya. 

Taufik optimistis 2023 mendatang masalah pengangguran tertangani karena pemulihan pandemi Covid -19 terus berlangsung. Jumlah pengangguran itu dianggap bertambah signifikan akibat pandemi COVID-19.

"Kalau dunia usaha kita pulih, dua tahun ini sudah pemulihan sampai 2023 selesai. Tapi tidak seperti yang lalu, perusahaan pulih yang direkrut dari luar, tetap saja pengangguran," katanya.

Taufik berharap, portal dalam jaringan (online) ini bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan, dimana selama ini pihaknya kesulitan untuk menghimpun data ketenagakerjaan karena setiap pihak memegang datanya secara masing-masing, seperti perguruan tinggi, Dinas Pendidikan termasuk perusahaan.

"Selama ini data kita hanya baru sebagian, jadi data penganggur yang baru itu hanya berdasarkan data BPS, 2,53 juta. By name by addres baru 80 ribu yang dirumahkan, 18 ribu yang di-PHK," katanya.

Taufik menyatakan bahwa secara aturan setiap perusahaan wajib menginformasikan kepada pemerintah terkait penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja. Dengan adanya data yang terhimpun ini akan memudahkan dalam berbagai hal terutama dalam mengambil kebijakan. 

"Dengan adanya data, perusahaan akan lebih mudah mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Begitu pun bagi masyarakat, mereka akan mengetahui lowongan kerja yang sesuai dengan keahliannya. 

Oleh karena itu menurut Taufik, melalui jabarjawara.id yang dibangun hasil kerja sama dengan Top Karir Indonesia, perusahaan yang menginformasikan lowongan kerja, bisa menghimpun data yang lengkap dan akurat terkait ketenagakerjaan.

"Kalau kita punya big data, apapun bisa dilakukan. Sharing data ini yang bisa dilakukan. Portal jabarjawara.id akan memuat sejumlah data baik yang diperlukan perusahaan untuk mencari tenaga kerja maupun bagi masyarakat yang akan mencari kerja," tuturnya.

Sementara itu, CEO Top Karir Indonesia, Bayu Janitra, mengatakan, saat ini terdapat 3.800 lowongan pekerjaan yang diumumkan di situs tersebut dan akan terus canvasing ke perusahaan, agar jumlah lowongan kerja terus bertambah sehingga bisa lebih banyak tenaga kerja yang diserap.

"Kami menargetkan hingga bulan ini terdapat 10 ribu lowongan kerja yang diumumkan di jabarjawara.id," katanya.

Menurut Bayu, masyarakat pun bisa meningkatkan keahlian dan pengetahuan dengan mengakses situs tersebut, dimana beberapa materi pelatihan bisa diikuti terutama menyangkut kewirausahaan. 

"Potensi kewirausahaan, kita sudah running 36 episode, keilmuan praktis. Kita menyediakan tayangan video tentang pengurusan legal formal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Cara-caranya dijelaskan, ada 38 episode," ucapnya.

Disinggung keberadaan jabarjawara.id yang difungsikan untuk penghimpunan data, menurutnya sangat tepat. Pemerintah akan memilik data yang cepat dan diperbaharui setiap saat.

"Ketika ada inisiatif dari pemerintah, ini bisa tepat guna. Misal jika masyarakat banyak yang minat teknologi, pemerintah bisa memulai pengembangan teknologi. Atau ketika ada perusahaan yang sedang berkembang, bisa lebih cepat mendapatkan talent," imbuhnya.

Bayu menegaskan, untuk memaksimalkan kinerja portal tersebut, pihaknya sudah menerapkan sistem keamanan yang baik, dimana untuk sekuriti dipakai server tier 4, di bawah sedikit tier keamanan perbankan. 

"Lalu kalau ada lonjakan pengakses, langsung auto konflik. Kita enggak khawatir," ujarnya.

Kepala Bidang Perwakilan UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Zoelkifli M. Adam, menyambut baik adanya jabarjawara.id. Melalui portal tersebut, pihaknya berharap akan lebih mudah dalam merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industrinya.

"Ini solusi bagi pengusaha. Kami ada kesulitan dalam merekrut tenaga kerja, kami biasanya dengan bursa kerja, tapi belum maksimal," katanya.

Sementara itu, terkait peningkatan kapasitas calon tenaga kerja, Zoelkifli berharap bisa disesuaikan dengan perkembangan zaman san pihaknya akan aktif dalam menginformasikan terkait ketenagakerjaan kepada pemerintah. 

"Saat ini, kami memiliki peralatan yang terbaru, tapi ketika masuk dunia kerja, tenaga kerjanya tidak bisa mengoperasikan," katanya.**Ts