Proses vaksinasi terus di lakukan di berbagai daerah, namun terdapat beberapa hal yang harus di ketahui oleh masyarakat meskipun mereka telah di vaksin bahkan telah menerima sertifikt vaksin.

Screening Sebelum di Vaksinasi di Lingkungan Tenaga Pendidik Karawang

Menurut Kepala Puskesmas Pacing-Jatisari Ucin Supriadi, mengutip dari perkataan dr Suzanna Dewi Ratih, jangan salah mengartikan jika sudah di vaksin bisa bebas bepergian dan lepas masker,  karena tujuan vaksin ini ialah, berharap ada antibodi yang terbentuk dalam tubuh kita supaya kebal terhadap virus covid-19.

Vaksin yang kini ada di Indonesia buatan sinovac, kekuatannya mencapai 65 persen, artinya dari 100 orang yang di vaksin, ada 65 orang yang terbentuk antobodinya, sedangkan yang 35 orang lainnya tidak. Namun bukan merupakan masalah, jika yang 65 orang tidak tertular dan menularkan, jadi siswa yang 35 orangnya terbawa aman.

Mengapa tidak ada antibodi yang tidak terbentuk, karena ada yang namanya respon vaksin. Jadi setalah menerima vaksinasi, tidak serta merta terbentuk antibodi, tentunya harus melalui proses. "Kenapa setelah di vaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, karena virus tidak peduli dengan sertifikat vaksin kita," tenaganya.

Ada proses respon vaksin cepat, maka antibodi terbentuk dengan cepat. Demikian juga sebaliknya, jika respon vaksin lambat, maka antibodi yang terbentuk akan lambat. Respon vaksin tidak sama antara satu orang, dengan orang lainnya.

Lalu apa itu respon vaksin, yaitu setelah di suntikan kedalam tubuh seseorang, vaksin dianggap bendang oleh tubuh manusia, lalu vaksin di makan oleh sel darah putih, di telan dan di hancurkan oleh sel darah putih yang ukurannya besar-besar yang saat itu sedang patroli di dalam tubuh manusia. "Lalu di kirim lah sinyal kepada jenis sel darah putih lain yang secara khusus bertugas membangkitkan antibodi di dalam tubuh kita," ujarnya.

Untuk membentuk antibodi yang tinggi, butuh kondisi sel darah putih militan. Maka ketika vaksinasi kepada lansia, seringkali respon vaksin kurang baik, antibodinya lama terbentuk, atau bahkan tidak terbentuk sama sekali, oleh karena sel darah putih tidak sebaik pada waktu muda.

Makanya ketika kondisi pandemi, ada vitamin dan mineral yang harus di konsumsi, seperti vitamin C, vitamin D dan zinc. Oleh karena di terima oleh usus, maka usus kita harus sehat. "Jangan terlalu banyak konsumsi gula dan karbohidrat, seperti pasta, roti dan mie. Untuk lansia, kadang membutuhkan bakteri baik, seperti tempe, taucho dan yogurt," pungkansya. (Rd)