Oil Spil kembali muncul di perairan Karawang. Kali ini, para nelayan bagang dikagetkan saat jaring mereka kembali licin akibat dugaan tumpahan minyak yang diduga serupa DNA nya dengan kebocoran fase sebelumnya dari PHE ONWJ. Selain di Ciparagejaya Kecamatan Tempuran, nelayan di Pasirputih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon juga menemukan oil spil yang sama di perairan Karawang.

"Dari informasi ada di 4 titik yaitu Arjuna 1 - 4, dan terbanyak itu di Obor mawar atau Arjuna 2. Sebab, nelayan saat membuatkan jaring ikan, saat diangkat rusak dan licin akibat oil Spil tersebut. Ini merugikan bahkan membahayakan kualitas ikan dan TPI di setiap pesisir jika tidak tertangani serius, " Kata Aktivis pesisir Karawang Toni, Selasa (20/4).
Oil Spil kembali timbul di perairan Karawang Jadi temuan SNNU Jawa Barat

Jaring ikan itu, sebutnya, harganya puluhan juta untuk menambat ikan semisal tongkol, sekarang mereka pulang dengan jaring yang penuh dengan minyak dan licin. Meskipun belum di pastikan apakah ini masih DNA PHE ONWJ atau analisa nelayan yang masih berasumsi beda-beda, yang jelas Pemkab harus turun tangan. Sebab, sebagai penyelia tanam mangrove yang di percaya perusahaan dan pemerintah pusat, ia juga menjadi korban, dimana pada fase kedua lalu, puluhan hektar tanan mangrove di Pusakajaya Cilebar, mati akibat gumpalan minyak yang masuk ke lumpur akar tanaman dan rembes. "Pemkab harus turun tangan, supaya dampak yang ditimbulkan besar seperti fase-fase sebelumnya, terlepas temuan ini apakah DNA minyak PHE ONWJ atau bukan, " Katanya.


Di lain kesempatan Dona Romdona, Wakil Ketua bidang Hukum dan Advokasi SNNU Jawa barat mengungkapkan bahwa, PHE ONWJ ia nilai sudah tidak profesional dalam kinerja. Selain pelunasan kompensasi meleset dari target, sekarang di duga sudah bikin kelalaian lagi dengan munculnya oil Spill. Dugaan Kebocoran ini tentunya terulang dan yang di rugikan pastinya nelayan. 

Kini sebutnya, sudah ada 3 Desa di kabupaten Karawang yang sudah mengadukan ke SNNU Jawa Barat.  kemaren SNNU Jawa Barat sudah meninjau langsung di Muara Ciparage Jaya dan menanyakan langsung ke nelayan.  " Tentunya kami akan mengadvokasi aduan mereka. Barang bukti sudah kami kumpulkan, dan kami akan menindaklanjutinya. Jangan ditanya tentang aspek kerugian, semua pihak sudah dengan akal sehatnya pasti mengetahui aspek kerugian lingkungan dan ekonomi bagi warga pesisir Karawang, " Tandasnya.

SNNU juga mendesak ke pihak Pertamina agar segera mengevaluasi kinerja Direktur Utama PHE Subholding Upstream, GM PHE ONWJ dan jajaran direksi lainnya yang bertanggung jawab terhadap kebocoran minyak pertamina di perairan karawang. Ini, adalah Sebagai bagian dari langkah-langkah konkrit perbaikan kinerja pihak Pertamina. "Kami sudah tidak bisa mentolerir lagi dengan dugaan kebocoran kedua ini. Sebab, nyata bahwa mereka sudah kurang profesional dan bikin nelayan merugi saja, " Ungkapnya. (Rd)