Desa Muarabaru Kecamatan Cilamaya Wetan, menjadi desa dengan jumlah besaran anggaran dana desa paling teratas setiap tahun. Realisasi program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 8 persen diantaranya, di wujudkan totalitas di angka sekitar Rp140 jutaan. Selain merehabilitasi ruang isolasi di bekas kantor desa lama, sejumlah peralatan kesehatan dan fasilitas untuk perawatan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di kemudian hari ini, terbilang sempurna, mulai alat-alat kesehatan deteksi covid-19 seperti thermogun, alat cek tensi darah, puluhan jerigen disinfektan berikut pompa sprayernya, tak ketinggalan ratusan alat Rapid tes Covid baik antibodi maupun antigen, di sediakan desa pesisir Karawang ini pengadaannya untuk masyarakat yang mendesak memerlukannya. 

Realisasi Penopang PPKM 8 Persen dari Dana Desa Muara Baru di Poskan Totalitas

Kades Muarabaru, Ato Sukanto mengungkapkan, kasus terakhir warga Muarabaru yang terkonfirmasi Covid-19 di Muarabaru ada 7 orang, 5 diantaranya masih dalam perawatan dan 2 lainnya sudah sembuh dan Alhamdulillah zero kematian. Dengan porsi 8 persen dari Dana Desa, ia bersyukur bisa untuk menopang PPKM sebagai upaya pencegahan Covid- 19 di lingkungan masyarakat. Karenanya, dengan total sekitar Rp140 juta, pihaknya manfaatkan betul agar alokasi dan pembelanjaannya, benar-benar bisa di rasakan masyarakat demi pencegahan Covid-19. Ia menyebut, anggaran itu, tidak sebatas pengadaan masker dan alat kesehatan yang lazim saja seperti pendeteksi suhu tubuh dan tensi darah, tetapi juga membeli ratusan alat rapid tes anti bodi dan antigen. "Ini kita perlukan karena sangat penting untuk membantu bidan desa jika sesekali ada ibu hamil dan atau persalinan warga muarabaru yang mendesak perlu di rapid, sehingga menekan penyebaran Covid- 19 di desanya, " katanya di sela-sela vaksinasi lansia Muarabaru, Selasa (20/4).

Ato menambahkan, cairan disinfektan dalam kemasan puluhan jerigen berikut tangki sprayernya, di sediakan penuh untuk sterilisasi rumah penyintas covid-19 maupun ruang isolasi yang di sediakan di samping kantor desanya. Bahkan, sebut Ato, ia ingin mewujudkan suasana senyaman mungkin untuk pengadaan ruang isolasi tersebut. Selain membeli kasur minimal 3 unit, rehabilitasi MCK dan pemenuhan ruangan isolasi juga dipenuhinya dengan baik, apalagi suasananya menghadap langsung ke area pesawahan. "Sesekali di gunakan, ini akan kita buat senyaman mungkin. Alhamdulillah tanpa harus sewa, ruangan bekas kantor desa lama ini sangat layak untuk isolasi OTG di kemudian hari, " Tukasnya. 

Lebih jauh ia juga merencanakan pemberian sembako pengganti nafkah, bagi masyarakat yang kepala keluarganya jadi OTG dan di isolasi di tempat ini tanpa harus memikirkan kebutuhan keluarhanya sehari-hari di rumahnya. "Ini juga kita akan sisihkan dari Dana Desa, sebab orang isolasi itu setop bekerja selama 14 hari, kita pikirkan kebutuhan keluarganya sehari-hari di rumah, " Pungkasnya. (Rd)