Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan PT Pertamina akan mengganti rugi rumah – rumah warga yang rusak akibat ledakan di kilang minyak Balongan, Kabupaten Indramayu. 

UU tengok pengungsi akibat ledakan Balongan

Sedikitnya 28 rumah warga dan satu kantor kecamatan rusak akibat getaran dari ledakan hebat.  

Hal itu terungkap saat kunjungan Wagub ke lokasi kebakaran Revinery Unit VI di Desa/Kecamatan Balongan. Setelah berdialog dengan manajemen Pertamina, Uu menyatakan BUMN itu siap mengganti rugi rumah yang rusak. 

“Pertamina siap mengganti seluruh rumah yang rusak . Ini untuk tahap awal,” ujarnya ketika berbincang dengan seorang ibu di lokasi pengungsian GOR Bumi Patra Singajaya. 

Semua biaya perawatan di rumah sakit para korban luka ringan dan berat diketahui juga ditanggung PT Pertamina. “Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina,” ucap Uu  

Sementara untuk jangka panjang dan menengah, ada aspirasi dari warga yang ingin direlokasi ke tempat lain yang jauh dari lokasi kilang. Sebab setelah kejadian ini warga merasa trauma dan sehari- harinya harus bersahabat dengan bau gas karena permukiman hanya 200 meter dari kilang.  

Adapun kemungkinan untuk relokasi, Pak Uu mengaku Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, Pemkab Indramayu, Pertamina, dan pihak terkait lainnya akan melakukan kajian lebih lanjut. Pengkajian dilakukan Sementara untuk penanganan jangka pendek, pihak Pertamina siap untuk ganti rugi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.

Untuk itu, Pemda Provinsi Jawa Barat akan duduk bersama Pemkab Indramayu dan PT Pertamina untuk mengkaji lebih lanjut. Hal-hal yang perlu dipikirkan keamanan lokasi dari potensi bencana lain hingga mata pencaharian warga.  

“Biasanya untuk relokasi itu ke tanah desa terdekat. Tapi kita lihat lagi seperti apa teknis dan kendala-kendalanya,” kata Uu. 

Dalam kesempatan itu, Wagub meluruskan bahwa yang terbakar bukan kilang tapi tangki minyak. Sehingga dipastikan pasokan BBM di masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran, aman. 

"Ternyata yang terbakar ada tiga dari 72 tangki. Itupun dua tangki lainnya pada posisi kosong, atau tidak penuh," kata Pak Uu-- sapaan karib Wagub Jabar.

"Saya sudah konsultasi dengan pihak Pertamina, tidak akan menganggu pasokan BBM ke masyarakat," tambahnya.

Pada kunjungannya tersebut, Pak Uu juga menyerahkan bantuan dari CSR Bank bjb kepada para pengungsi yang berjumlah sekitar 900 orang. 

"Dampak sosial pasti ada, ada pengungsi, kita berikan bantuan. Harapan kami pihak Pertamina pun akan mengantisipasi dengan baik. Kami yakin Pertamina sudah profesional," katanya. 

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Arief Sulistyanto menuturkan, petugas terus berupaya memadamkan api, kali ini dengan peralatan yang lebih lengkap.

Dirinya berharap api bisa betul- betul padam hari ini, sehingga kilang dapat beroperasi seperti biasa. Pun warga kembali merasa aman beraktivitas seperti sedia kala.

"Kedua, penanganan kepada warga masyarakat yang terdampak, korban luka sudah dirawat, juga sudah mulai diinventarisasi kerusakan rumah-rumah warga," katanya.

Arief mengaku pihaknya pun akan memberi asistensi mengkaji bagaimana manajemen sistem keamanan supaya bisa ditingkatkan lagi. sehingga bisa dicegah insiden sekecil apapun.

"Apa yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan dengan baik, membantu masyarakat yang terdampak. Mudah-mudahan siang sampai sore bisa dipadamkan dengan peralatan yang lebih lengkap lagi. Saat ini kita fokus upaya pemadaman dan pengamanan objek vital ini," tuturnya. 

Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan, penyebab kebakaran secara pasti belum dapat diketahui. Namun, kata dia, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya. 

Saat ini, sambil mengkaji penyebab pasti kebakaran, petugas fokus pada pemadaman dan penanganan warga yang terdampak. "Sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, lantaran hingga saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir," kata Cecep.

Adapun peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (29/3/2021)  dini hari pukul 00.45 WIB, berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.

Terdapat sekira 932 warga terdampak, atau radius 300 meter dari titik kebakaran, diungsikan. Terbagi sebanyak 220 orang di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, sebanyak 320 orang di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan sebanyak 392 orang di Gedung Islamic Center Indramayu. Sementara terdapat 29 orang luka ringan, 14 orang dalam identifikasi dan enam orang luka berat.

"Para korban yang mengalami luka-luka merupakan penghuni rumah yang dekat dengan lokasi kejadian. Ada pula korban yang sedang melintas dekat lokasi ketika terjadi kebakaran," katanya.

Salah seorang pengungsi Sarkim, bersyukur pemerintah menyediakan tempat pengungsian. Namun yang ia keluhkan yakni terlambatnya penyediaan makanan berat, barupa nasi. Padahal untuk sarapan sudah disiapkan mi instan cup. Hanya saja, menurut dia, sebagian besar warga merasa belum makan kalau belum makan nasi.

Selain itu, Sarkim juga berkeinginan untuk adanya relokasi tempat tinggal. Ia mengaku sering mencium bau tak sedap di sekitar tempat tinggalnya ketika Pertamina ada perawatan. Apalagi, setelah terjadi peristiwa ledakan, kebakaran, tentu ada trauma dan kekhawatiran.

"Alhamdulillah hari ini ada perhatian dari Pak Wakil Gubernur. Kalau keinginan, kalau bisa sih pingin pindah," ungkap Sarkim.***tr