Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan vaksinasi tahap II yang diperuntukkan bagi seniman, maestro, dan budayawan. 

Foto ilustrasi

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari vaksinasi tahap I yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 April 2021 lalu di Galeri Nasional, Jakarta.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, optimistis setelah pemberian vaksin dosis kedua maka sektor seni dan budaya akan segera bangkit.

“Tadi waktu saya berdiskusi dengan pelaku seni dan budaya, banyak yang mengaku merasa sangat lega dan lebih nyaman melakukan aktivitas budayanya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Mendikbudristek, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Minggu (23/5/2021).

Kristo Immanuel, konten kreator yang terpilih menjadi sebagai salah satu perwakilan seniman mengungkapkan kegembiraannya karena dapat divaksinasi di hadapan Mendikbudristek.

“Vaksin ini dapat dianggap seperti payung yang melindungi kita saat hujan, kalau kita tidak pakai payung saat hujan lebat, badan kita akan basah kuyup, dengan payung meski terkena hujan, namun mayoritas tubuh kita terlindungi,” ucapnya sumringah.

Sementara itu, seniman Wayang Orang Bharata, Anggawati, menyampaikan terima kasih atas perhatian dari pemerintah kepada para seniman di Indonesia melalui program vaksinasi. Ia berharap dukungan terhadap aktivitas kesenian maupun kebudayaan makin diperkuat.

Salah satunya adalah program kesenian yang sedang dipersiapkan Wayang Orang Bharata yaitu Bharata Emas.

“Kiranya pemerintah dapat terus melestarikan budaya negeri adiluhung khususnya kesenian Wayang Orang,” tambah Anggawati.

Di tempat yang sama, Asty Ananta mengungkapkan harapannya kepada pemerintah terkait pengembangan kegiatan seni budaya ke depan.

“Semoga dukungan untuk kami para seniman dalam berkarya dapat semakin besar, mendapatkan perhatian juga. Sekarang sudah ada dukungannya kita sudah rasakan juga mudah-mudahan masa mendatang bisa menjadi satu kesinambungan,” harapnya.

Selanjutnya, penulis Maman Suherman yang akrab dipanggil Kang Maman mengungkapkan bahwa vaksinasi ini merupakan ikhtiar untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.

“Melalui program vaksinasi ini, mudah-mudahan ekonomi kita berputar dengan bagus kembali seperti semula, termasuk di dunia dan industri seni maupun kreatif,” ujar Maman penuh harap.

Turut hadir pula, seniman yang kerap menghibur masyarakat di layar kaca, Asri Welas. Sebagai budayawan dan pengajar tari di Sanggar Asri Welas, Asri menginginkan kegiatan mengajar dapat segera berlangsung secara tatap muka.

“Karena dibutuhkannya proses mengajar yang sangat mendetail dalam penyampaian gerakan tari agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” jelasnya.

Seniman lain yang bergerak di bidang tarik suara, yakni Gita Gutawa menyampaikan rasa syukurnya karena dapat menerima kesempatan untuk mendapatkan dosis kedua dari vaksinasi pada kesempatan ini. Mengingat penyebaran COVID-19 memberikan dampak yang sangat besar pada bidang yang dia tekuni.

“Secara pribadi pun sangat bersyukur, sangat mengapresiasi yang telah dilakukan oleh pemerintah atas perhatian kepada seniman dan budayawan melalui program vaksinasi, dan semoga kami dapat menghasilkan karya yang lebih baik untuk menghibur orang,” harap Gita.  

Berikutnya, Morgan Oey yang menggeluti seni peran turut memberi imbauan agar para maestro, seniman, dan budayawan dapat mengikuti kegiatan vaksinasi.

“Dengan vaksinasi, kita memastikan untuk lebih secure dan lebih safe, apalagi kita sebagai pekerja seni atau budayawan di mana aktivitas pekerjaan kerap kali dilakukan secara berkelompok, jadi selain menjaga diri sendiri kita juga bisa menjaga orang yang kita sayangi di rumah, bekerja juga lebih aman, lebih nyaman, lebih secure,” tutup Morgan.

Turut hadir dalam pemberian vaksinasi tahap II, Kamis (20/5)  yaitu aktor komedi Polo Srimulat, penulis Laksmi Pamuntjak, sineas Amalia, seniman Melaney Ricardo dan komika Arie Kriting, serta seniman, budayawan dan maestro lainnya dari berbagai industri seni dan kreatif di Indonesia.**Ta