Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri menyatakan penyekatan pemudik dilakukan secara berlapis di 158 titik. Penambahan pasukan pun akan dilakukan di beberapa pos untuk mengantisipasi pemudik lolos.

Hal ini merespon adanya informasi bahwa banyak titik penyekatan yang berhasil dijebol pengendara karena antrean yang panjang. Salah satunya terjadi di di Pos Penyekatan Kepuh, Jalan Lingkarluar Tanjungpura-Klari, Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat, Karawang.

"Yang pertama, saya ingatkan bahwa titik penyekatan yang ada di Polda Jabar itu ada 158 titik penyekatan dan itu berlapis-lapis, kemarin yang terjadi di Karawang adalah pak gubenur sudah menjelaskan bahwa diloloskan itu karena memang situasinya tidak memungkinkan," jelas Dofiri kepada wartawan, Senin 10 Mei 2021.

Masih dikatakannya, jadi dua jalur itu sudah dipakai oleh para pengendara tadi sehingga kalau kita balikin pun tidak akan mungkin. "Sehingga sebagian, kita loloskan dulu tetapi nanti di Subang mereka akan dibalikkan," katanya.

Disinggung mengenai potensi lonjakan pemudik yang akan terjadi jelang lebaran, Ahmad Dofiri mengaku sudah merumuskan kebijakan yang diambil bersama Pangdam III Siliwangi.

Salah satu strateginya adalah menambah personel di titik penyekatan yang banyak menjadi sasaran jalur para pemudik. Daerah tersebut di antaranya di Karawang, Patok Besi di Subang, sampai ke Cirebon.

“kita akan ada penambahan pasukan dan 1x24 jam kita stand by, jadi mengelabui kapan istirahat dan waktunya mereka berbuka, 1x24 jam non stop kita melakukan kegiatan itu,” tegas dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga memberikan tanggapan soal jebolnya pos penyekatan pemudik tersebut. Seperti diketahui pos tersebut jebol pada Sabtu 8 Mei 2021 hingga Minggu 9 Mei 2021 dinihari.

Ketika itu, menurut Ridwana para pemudik tersebut dibiarkan lolos terlebih dahulu selama setengah jam. Ini dikarenakan adanya dua jalur yang dikuasi oleh pemudik sehingga tak memungkinkan untuk dilakukan putar balik. Meski dibiarkan, para pemudik itu disekat kembali di titik penyekatan berikutnya. Dengan demikian, tak seluruh pemudik lolos dari penyekatan.

"Yang kemarin nerobos jangan senang dulu karena dilepas itu karena ada dua jalur yang diokupasi terus diloss dulu setengah jam itu nanti disekat lagi di penyekatan berikutnya," katanya.

Jadi kata Ridwan tidak benar adanya jika para pemudik tersebut semuanya lolos. ‎"Di Karawang ini loss karena gak bisa mutar balik karena dua jalurnya diokupasi, itu di daerah Subang dan laporan dari polres-polres sudah dilakukan putar balikkan juga," lanjut dia.

Jikapun ada di antara pemudik yang lolos, menurut Ridwan mereka telah diminta untuk menjalani karantina. Adapun diketahui, tercatat 15 pemudik positif terinfeksi Covid-19 hasil dari pengetesan di titik sekat yang tersebar di Jabar.

"Kalaupun masih lolos juga, itu bhabinkamtibmas dan babinsa sudah ada beberapa yang dikarantina juga, jadi saya kira itu kondisinya," ucapnya.

Seperti diketahui pemudik melakukan penerobosan penyekatan di Kabupaten Karawang. Dilihat dari video yang beredar, pemudik terlihat menerobos pos penyekatan Karawang-Bekasi. Kejadian itu terjadi pada Sabtu 8 Mei 2021 malam. Saat itu hujan deras mengguyur lokasi tersebut.‎***.