Disiplin protokol kesehatan warga Jawa Barat khususnya dalam menggunakan masker dinilai masih rendah. Pasalnya, di jalanan umum banyak sekali warga yang lalu lalang tanpa menggunakan pelindung mulut dan hidung tersebut.

Foto : Airlangga Hartarto

Pengamatan itu diungkapkan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, di Bandung, Sabtu (5/6). Ia mengaku sudah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Jawa Barat.

Melansir Media Indonesia, Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu sampai pada kesimpulan bahwa tingkat kedisiplinan warga Jawa Barat dalam menerapkan protokol kesehatan yakni penggunaan masker masih rendah dan berada di bawah angka nasional.

"Masyarakat Jabar dari segi kedisiplinan menggunakan masker relatif di bawah nasional. Kami juga sudah berkeliling ke berbagai daerah, banyak di antara masyarakat yang tak mengenakan masker," ujarnya di sela-sela Silaturahmi Partai Golkar se-Jawa Barat di Bandung.

Karena masyarakat belum disiplin, Ketua Umum Partai Golkar itu meminta kader partai yang menduduki jabatan di DPRD kabupaten dan kota agar terus mengawal kerja pemerintah daerah. Airlangga pun mengingatkan, kini pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Dengan demikian, protokol kesehatan penting untuk mengurangi risiko penularan. "Kalau semua pakai masker maka persentase penularannya adalah 5%. Tapi kalau maskernya dilepas itu naik 30% dan kalau tidak ada yang pakai masker mencapai 70% kena," ucap dia.

Airlangga juga memaparkan terjadinya lonjakan kasus pascamudik Lebaran. Saat ini, peningkatan angka kasus per hari di Indonesia sudah mencapai lebih dari 100 ribu kasus.

Padahal, sebelum Lebaran, peningkatan angka kasus harian masih berada di kisaran 90 ribu. "Jadi ini suatu yang nyata. Kami ingatkan

kepada seluruh kader Partai Golkar bahwa pemulihan ekonomi akan ada

kalau penanganan covid-nya baik," tegasnya***