Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya tetap mempromosikan pendekatan lunak (soft approach) dalam penaggulangan terorisme di Papua.

Komjen Pol. Boy Rafli Amar

Menurut Kepala BNPT pendekatan humanis ini tetap akan dilakukan walau pemerintah telah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai kelompok teroris untuk mengatasi konflik yang cukup intens terjadi.

“Pendekatan lunak ini yang harus kami promosikan ke masyarakat, pendekatan sinergi dalam penanggulangan terorisme yang berorientasi membangun karakter bangsa kita, karakter yang cinta damai, karakter yang toleransi, karakter yang menghargai perbedaan," ujar Kepala BNPT.

Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan pendekatan lunak yang harus dikedepankan pemerintah pusat dan daerah dilakukan melalui pembangunan kesejahteraan dan pembangunan karakter masyarakat di Papua.

Pendekatan tersebut, kata dia, telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Terorisme yang diteken pada 2018 lalu. 

Dia menambahkan, pembangunan karakter adalah kunci menyukseskan program pembangunan yang dilaksanakan di Papua sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat. 

“Selain itu, sebagai tonggak komando tim Sinergisitas penanggulangan terorisme, BNPT bersama 46 Kementerian atau Lembaga dan pemerintah setempat juga akan terjun melalui program afirmasi di berbagai lini,” imbuh Kepala BNPT.

Untuk memperkuat promosi tersebut, BNPT akan menggelar dialog dengan unsur Forkopimda Papua yang fokus membahas upaya bersama untuk kesejahteraan Papua.  

"Kita bisa saling berkontribusi dalam pandangan-pandangan ke depan agar kegiatan pembangunan nasional yang dilaksanakan Papua bisa sukses membawa kesejahteraan di Papua," kata dia.**(rld)