Bupati Bogor, Ade Yasin, melakukan perombakan besar-besaran kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Tak kurang dari 180 pejabat struktural di tingkat kelurahan, kecamatan hingga kepala dinas dirotasi olehnya.(5/6/2021)
Dengan adanya perombakan itu, Ade Yasin berharap seluruh program yang telah direncanakannya dapat terealisasi. Terlebih, saat ini dirinya tengah fokus pada pemulihan ekonomi, penataan wilayah dan beberapa prioritas program lainnya.[next]
Dalam kesempatan itu, Ade Yasin melantik enam pejabat Eselon II. Di antaranya Nuradi yang semula menjabat kepala Disperdagin kini jabatan barunya Asisten Ekbang, Juanda kepala DPKPP kini jabatan barunya kepala Dinas Pendidikan. Entis yang semula kepala Dinas Pendidikan, kini kepala Disperdagin. Sedangkan Mulyadi kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kini jabatan barunya Staf Ahli, Soni Abdussyukur yang semula Staf Ahli kini jabatan baru sekretaris DPRD Kabupaten Bogor dan terakhir Hadijana sema camat Cijeruk kini jabatan barunya asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
”Asisten Ekbang, saya minta untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Hari ini pengangguran meningkat, ekonomi lambat, maka harus ada perumusan kerja yang dirancang dengan baik,” katanya, Kamis kemarin,(3/6).
Begitu juga dengan jabatan asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ade Yasin meminta Hadijana betul-betul melakukan pengawasan dan pelaksanaan program di lapangan dilakukan dengan baik. Salah satunya soal program SamiSade, di mana ini merupakan upaya Pemkab Bogor membangun desa. Karena ini anggarannya cukup besar, maka harus dikawal dengan baik.
Bahkan untuk Disperdagin, Ade Yasin menilai masih banyak tugas yang belum selesai. Di antaranya soal pembangunan Rest Area Puncak dan penataan Pasar Cisarua. ”Kedua hal ini adalah bagian dari wajah di kawasan wisata Puncak, maka harus diselesaikan segera,” paparnya.
Terakhir untuk Dinas Pendidikan, dirinya meminta kesiapan matang jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebab, ini merupakan wilayah pertama yang berani melakukan uji coba di saat pandemi Covid-19. ”Dinas Pendidikan juga harus fokus pada program vaksinasi ke tenaga pengajar, apalagi saat ini bakal ada PTM,” ungkapnya.***gs
0Komentar