Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang kini tengah berupaya mengantisipasi meluasnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim kemarau tahun ini. Tercatat sampai akhir Mei 2021 sebanyak 457 kasus DBD dan satu diantaranya meninggal.

Hal tersebut di kemukakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, dr. Yayuk Sri Rahayu, MKM didampingi Kasi Promosi Kesehatan, dr. Dede Ratnaningrum dalam talk show dengan Radio Sturada 89,4 Fm di Graha Siar, Kamis (3/6).

Kata dr. Yayuk, saat ini Dinkes tak hanya fokus pada percepatan penanganan covid 19 saja, akan tetapi fokus juga pada pencegahan penyebaran penyakit DBD yang kasusnya cenderung naik dalam beberapa bulan terakhir ini.

Sebelumnya Bupati dr. Hj. Cellica Nurrachadiana dalam instagramnya juga telah mengingatkan kepada masyarakat Karawang agar mewaspadai penyebaran penyakit DBD ini. Bupati berpesan agar masyarakat Karawang berprilaku hidup bersih dan sehat, bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar dan menerapkan 3M.

Menindaklanjuti himbauan Bupati, Dinkes Karawang kini mengambil sejumlah langkah pencegahan penyebaran kasus DBD. Sejumlah langkah tersebut diantaranya adalah dengan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berpola hidup bersih dan sehat baik untuk diri sendiri, keluarga maupun lingkungan rumah sekitarnya.

Menurut dr. Yayuk, penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini membawa virus dengue yang dapat menyebar ke seluruh jaringan tubuh yang menyebabkan orang yang terkena gigitan nyamuk tersebut mengakibatkan demam, muncul bintik-bintik merah pada kulit, terkadang mengeluarkan darah dari hidung atau mimisan, dan muntah-muntah.

"Nyamuk aedes aegypti ini berkembang biak di air bersih seperti tempayan air yang tidak tertutup, bak mandi, vas bunga dan genangan-genangan air yang dijadikan tempat untuk bertelur dan menetas menjadi jentik. Karenanya masyarakat harus membersihkan lingkungan rumah sekitar dan menerapkan 3M untuk penampungan air," ujar dr. Yayuk.

Selain itu, masyarakat agar meningkatkan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar dan melakukan pengasapan atau fogging sebagai antisipasi munculnya penyakit DBD. ***Ts