Berita Karawang - PELITA KARAWANG

Berita Terbaru di Karawang Terkini, karawang info hari ini, Update Setiap Hari - Pelita Karawang

Recommended news

Iklan

Kemensos Siapkan Layanan Pengasuhan Anak bagi Orang Tua Terkonfirmasi COVID-19

Redaktur
Sabtu, 26 Juni 2021, 17.57 WIB Last Updated 2021-06-26T11:27:54Z

Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan menyiapkan layanan pengasuhan anak di balai Kemensos, jika orang tua tengah menjalani perawatan akibat terpapar COVID-19.

Dalam keterangan resmi pada Sabtu (26/6/2021), Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat  menyatakan, sejumlah 41 balai di lembaganya disiapkan guna merespon kasus tersebut.
 
Hal tersebut sesuai arahan Menteri Sosial bahwa setiap balai rehabilitasi sosial memberikan layanan multifungsi.
 
"Seluruh balai harus siap melayani keluarga yang membutuhkan pertolongan dan menjadi tempat bagi anak yang masih membutuhkan pengasuhan,” ucap Harry.
 
Menurut Harry, selain peningkatan layanan menjadi multifungsi, setiap balai milik Kemensos harus memiliki kapasitas untuk merespon kasus-kasus anak. 
 
"Di 41 balai-balai itu berfungsi sebagai tempat aduan, termasuk jika ada anggota keluarga anak atau orang tuanya terpapar COVID-19,” ujar Harry.

Dia menuturkan, berdasarkan kerja sama dengan United Nations Children's Fund (Unicef) atau Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Dana Anak-Anak, terdapat Standard Operating Procedure (SOP) bagi anak-anak yang terdampak COVID-19.

Sedangkan bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19, masih bisa dilayani di balai-balai dengan menyiapkan tempat khusus untuk menjalani isolasi.

Ia menyatakan, keputusan untuk isolasi mandiri bisa dilihat langsung dari hasil tes usap, yang secara fisik dicek oleh para petugas kesehatan di 41 balai tersebut.
“Isolasi bagi OTG di balai yang ada di Jakarta berkapasitas 38 kamar, sedangkan di balai Bekasi, yaitu di balai Budi dharma dan Pangudi luhur masing-masing berkapasitas 10 kamar, satu orang satu kamar,” tutur Harry.

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyatakan, setiap anak berhak untuk sehat dan bahagia, sehingga membutuhkan kurikulum yang tidak membebani mereka.

Dia mengatakan, upaya pendampingan anak-anak itu tidak sekedar fisik, melainkan harus juga dari sisi psikis.

“Buatlah anak-anak Indonesia agar tetap gembira dan bahagia, jangan dibebani dengan target kurikulum, terlebih jangan sampai sakit dan stres," kata Seto.(rls).
Komentar

Tampilkan

Berita Terkini

CLOSE ADS
CLOSE ADS