Sejumlah layanan Rumah Sakit di tutup karena alasan Bed Of Rate (BOR) penuh oleh pasien Covid_19. Bahkan, terhitung Jumat (25/6), IGD RSUD Karawang mengumumkan penutupan layanan IGD atau pasien baru sampai dengan batas waktu yang belum di tentukan. Disisi lain, ditengah kematian angka Covid-19 yang menembus 35 orang dalam sehari dan kasus terkonfirmasi hingga 541 orang pada Kamis (24/6), Karawang justru dikabarkan tengah krisis tenaga kesehatan. Kondisi ini, membuat Satgas Covid Kabupaten mengajukan permohonan tenaga kesehatan ke Pemprov Jawa Barat.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK menyampaikan, saat ini Karawang kekurangan tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19. Karena, para dokter, perawat maupun petugas lain di bidang kesehatan banyak yang terpapar. 

"Jujur ini berat sekali. Pasien terus bertambah. Tenaga kesehatan kami banyak yang terpapar, ruang inap di RS juga penuh," ujar Fitra. 

Kondisi seperti ini membuat Pemkab bergerak cepat dengan mengirimkan surat permohonan bantuan tenaga medis/kesehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Beberapa tenaga medis yang sangat dibutuhkan yakni dokter dan perawat. 

"Masyarakat yang mau jadi relawan dalam menghadapi pandemi ini juga bisa daftar ke indorelawan.org," ujar Fitra. 

Satgas Covid-19 tak henti-hentinya mengajak agar masyarakat patuh protokol kesehatan 5M. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan/tidak berkerumun, dan membatasi mobilitas. 

Data Satgas Covid-19, hingga Kamis 24 Juni 2021, jumlah warga Karawang yang terpapar yakni 23.615 orang, telah sembuh 20.404 orang, dirawat di RS 891 orang, isolasi mandiri 1.574 orang dan meninggal dunia 746 orang. (Rd)