Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan kabar yang menyebut Arab Saudi menolak jemaah haji Indonesia karena utang pemerintah adalah hoaks. Bahkan dia menyebutnya sebagai informasi sampah.

Yaqut mengatakan Pemerintah Indonesia tidak pernah punya masalah utang dengan Pemerintah Arab Saudi. Dia meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar hoaks.

"Indonesia ini tidak punya utang atau tagihan yang belum dibayar terkait haji. Info soal tagihan yang belum dibayar itu 100 persen hoaks, berita sampah, tidak usah dipercaya," kata Yaqut dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (3/6).

Yaqut menjelaskan pemerintah tidak mengirim jemaah haji karena belum ada kepastian soal penyelenggaraan haji. Dia menyebut Saudi belum membuka akses pelayanan haji hingga saat ini.

Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan alasan keselamatan dan keamanan. Yaqut menyebut pandemi Covid-19 masih berlanjut dan varian baru sedang memicu lonjakan kasus di sejumlah negara.

Meski begitu, Yaqut memastikan jemaah haji yang batal berangkat tahun ini akan langsung mendapat tempat tahun depan. Selain itu, ia juga memastikan uang haji para calon jemaah aman.

"Uang jemaah aman, dana haji aman, jadi bisa diambil kembali atau bisa tetap bisa di BPKH untuk kita perhitungkan nanti jika ada pemberangkatan ibadah haji," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia memutuskan tidak mengirim jemaah haji tahun ini. Keputusan diambil setelah memberi tenggat waktu kepastian dari Arab Saudi hingga 28 Mei. Pemerintah juga telah berkonsultasi dengan DPR RI sebelum menetapkan pembatalan.

Kabar soal Arab Saudi tolak jemaah Indonesia karena utang tersebar di media sosial sejak awal tahun. Kabar burung itu menyebut Indonesia punya utang menumpuk terkait penyelenggaraan haji, mulai dari biaya penginapan hingga katering. Kabar tersebut merebak di media sosial dan berkali-kali dibantah pemerintah.*CNN