PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan sinkronisasi data penerima subsidi para pelanggan 450 Volt Ampere (VA), dan 900 VA  selesai pada akhir Juni 2021.

Petugas PLN

Hal itu disampaikan Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN Bob Saril, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (6/6/2021).

Bob menuturkan, selama ini pihaknya memakai data pelanggan 450 VA sesuai dengan alat meteran yang memang terpasang. 

"Padahal  di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) jumlahnya tidak sebanyak alat meteran dengan kapasitas 450 VA," ungkap Bob. 

Menurut Bob, untuk menjalankan skema subsidi langsung kepada masyarakat perlu adanya sinkronisasi data.

Bob menegaskan, pemadanan data untuk pelanggan subsidi 450 VA, dan 900 VA sudah dilakukan sejak 2016.

Bob mengungkapkan, dari 24 juta pelanggan yang masuk dalam golongan 450 VA yang terdaftar di PLN, pelangga tidak mampu sesuai dengan DTKS hanya 9,8 juta pelanggan.

Oleh karena itu, kata Bob, PLN perlu mengevaluasi data ini dan melakukan sinkronisasi dengan door to door

"Data DTKS diterima dari Kemensos, melalui Kementrian ESDM, saat ini kami sedang melaksanakan update pemadanan data tahun 2020, rencana selesai akhir Juni," ujar Bob. 

Ia menambahkan, rencana ini sebenarnya sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin mengubah skema penyaluran subsidi.

"Nantinya subsidi listrik akan digabungkan dengan subsidi elpiji, dan bentukan subsidi ini akan diberikan secara tunai ke masyarakat," kata Bob.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Enegi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, pada Juli 2021, pemerintah tak akan lagi memberikan stimulus tarif listrik.

Artinya, kata Rida, tarif listrik normal akan kembali diberlakukan bagi masyarakat. 

"Kami sudah berdiskusi dengan teman-teman di Kementerian Keuangan. Pemerintah bersepakat untuk tidak lagi memberikan stimulus listrik untuk masyarakat pada Juli nanti," ujar Rida.**TR