Menteri Agama Republik Indonesia terbitkan Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 yang turunannya diteruskan melalui surat edaran Gubernur Jawa Barat dan Edaran Bupati Nomor 450/3813/Kesra tentang peniadaan sementara peribadatan ditempat ibadah, malam takbiran dan Idul Adha 2021 di masa PPKM Darurat. Bahkan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga berkirim surat edaran kepada warga Nahdliyyin untuk menjalankan solat odul Adha di rumah Selasa besok (20/7) di wilayah-wilayah dengan level zona rawan sebagaimana Nomor 4165/C.1.34/07/2021. 

Sejumlah OPD, Muspika Kecamatan dan lingkungan Kementrian Agama Karawang, terus memonitoring progres perkembangan pelaksanaan dan persiapan realisasi surat-surat edaran tersebut di lapangan kepada sejumlah DKM mesjid binaan untuk memberikan pemahaman dan pembinaan dari surat tersebut. 
KH Hasannuri Hidayatullah/Gus Hasan

Menyikapi ini, Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Barat, KH Hasannuri Hidayatullah menyampaikan bahwa apa yang menjadi keputusan pemerintah soal peniadaan solat idul Adha di mesjid sementara selama PPKM darurat, baik dari pusat maupun daerah, termasuk ditambah penguatan edaran dari PBNU, harus di dukung semua pihak. Karena tujuan utamanya adalah Limashlatiro'iyyah, yakni untuk kemaslahatan umat agar sama-sama menekan penyebaran Covid_19. Semua harus faham, karena situasi sekarang ini baginya sangat memilukan. Sebab, Rumah Sakit dimana-mana sudah penuh, ketersediaan perangkat oksigen juga mengkhawatirkan. Sehingga ini harus di jaga sebisa mungkin agar masyarakat tetap sehat, aman dan tidak bergantung pada RS. "Dampaknya sehingga tercipta suasana yang lebih kondusif setelah semuanya reda. Ini harus didukung dan di maklumi bersama, " Katanya, Senin (19/7). 

Sebab, tambah Gus Hasan jika persebaran covid ini tidak terkendali dan tidak patuh, yang jadi persoalan bukan hanya sisi kesehatan, tetapi juga pendidikan anak-anak kita, ekonomi dan hal lainnya seperti peribadatan di rumah-rumah ibadah. Jadi apapun yang jadi keputusan pemerintah, ia harapkan para tokoh dan Kiai bisa disampaikan ke masyarakat yang pada prinsipnya mendukung anjuran tersebut. Mungkin saja dilapangan ada pro kontra dan tidak setuju (peniadaaan ibadah idul Adha di mesjid_red), tapi karena kita hidup bersama dalam bernegara, Ia mohon minta disikapi dengan Arif dalam menyampaikan pendapat dan argumentasinya sehingga tetap bersaudara satu dengan yang lainnya. "Pada prinsipnya kami mendukung anjuran tersebut, kalaupun ada pro kontra, saya mohon untuk di sampaikan dengan arif dan bijaksana, " Katanya.

Pimpinan Pesantren Ashidiqiyah Cilamaya ini menambahkan, semua pihak memiliki peran signifikan untuk mengurangi Covid_19. Untuk itu, ia harap masyarakat dan warga Nahdliyyin untuk tetap patuhi protkes, jaga jarak dan menghindari kerumunan. "Hindari kerumunan, semua pihak perlu mendisiplinkan diri untuk mengurangi Covid_19, yakinlah tujuan pemerintah dan NU adalah sama-sama Limashlahatirro'iyyah, " Pungkasnya. (Rd)