Muhaimin Iskandar menyatakan Indonesia Berduka atas gugurnya 1.000 orang lebih tenaga kesehatan (Nakes) karena Covid-19. Ia mengaku sangat prihatin dan menyampaikan duka mendalam, sebab dokter maupun perawat merupakan ujung tombak yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.(20/7/2021).

”Nakes adalah kita. Ketika Nakes sakit maka kita pun sakit. Ketika Nakes tidak selamat, Indonesia tidak selamat. Perang melawan Corona hari-hari ini harus kita menangkan. Indonesia harus menang. Indonesia tidak boleh kalah,” ujar Gus Muhaimin .

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih menyebabkan sedikitnya 73.582 korban jiwa. Dari jumlah itu, ternyata tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19 cukup tinggi, mencapai hampir 1.000 orang.

Mengacu pada data Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), per 18 Juli 2021, ada sebanyak 545 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Sementara data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 perawat.

Jika dihitung secara total seluruh tenaga kesehatan (Nakes) yang meninggal dunia mengacu pada data Pusara Digital LaporCovid-19 per 18 Juli 2021 mencapai 1.439 orang. Rinciannya, dokter sebanyak 545, bidan 226, apoteker 47, perawat 445, sanitarian 5, tenaga farmasi 3, dokter gigi 46, petugas ambulans 3, rekam radiologi 9, terapis gigi 3, epidemiolog 2, fisikawan medik 1, entomolog 1, ATLM 43, elektromedik 3, dan tenaga medis lainnya 57 orang.

Pimpinan DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini menambahkan para Nakes, seperti dokter maupun perawat, telah memberikan segalanya untuk Indonesia. Karena itu, banyaknya Nakes yang gugur tentu menjadi duka bagi bangsa ini.

Agar kasus kematian Nakes tidak terus bertambah, Gus Muhaimin mendesak pemerintah memberikan perhatian serius, yakni dengan melakukan upaya semaksimal mungkin dengan mencari cara agar mereka bisa terhindar dari Covid-19. Misalnya dengan memberikan dosis vaksin ketiga kepada seluruh Nakes di Indonesia.

”Bunga-bunga bangsa telah gugur untuk kebaikan kita, untuk keselamatan Indonesia. Saya mendesak dan mendukung agar pemerintah segera memberikan dosis vaksin kedua/ketiga kepada Nakes kita dan warga kita,” pesan Politisi PKB ini.

Di sisi lain, Gus Muhaimin juga minta agar pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Nakes. Salah satunya agar dengan segera mencairkan bonus (insentif) bagi para Nakes. DPR, kata Gus Muhaimin, juga akan mendukung sepenuhnya dari sisi anggaran untuk memberikan perhatian lebih baik sebagai penghargaan maupun jaminan keamanan dan keselamatan bagi para Nakes yang sedang berjuang di garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.

”Mereka berjuang dengan bertaruh nyawa, bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19, sudah sepatutnya negara memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi para nakes,” katanya.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah semakin banyak korban jiwa bagi Nakes adalah bagaimana masyarakat lebih disiplin dalam menaati protokol kesehatan. Dengan begitu, diharapkan jumlah kasus Covid-19 akan berkurang, sehingga beban para Nakes di rumah sakit tidak semakin berat.

”Ayo sama-sama kita berjuang melawan pandemi ini. Ini adalah perang sesungguhnya, meski cara kita dalam berperang melawan Covid-19 berbeda dengan perang pada umumnya dengan mengangkat senjata. Perang kita kali ini adalah melindungi diri masing-masing sebaik mungkin agar terhindar dari virus ini. Mari kita dukung seluruh program pemerintah dalam menangani pandemi ini. Jangan saling menyalahkan karena ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat. Indonesia harus bersatu,” tutur Gus Muhaimin. (rdn/es)