Ibadah haji beberapa waktu lau memang sempat ditunda oleh pemerintah Arab Saudi.

Hal itu berkenaan dengan semakin merebaknya pandemic covid-19.

Akibat tertundanya ibadah haji, tak sedikit warga Indinesia yang terpaksa gagal berangkat ke kota suci tersebut.

Namun, kabar baikya Arab Saudi kali ini telah meluncurkan rencana operasi haji bulan depan.(17/7/2021).

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para Jemaah yang sempat tertunda melakukan ibadah haji.

Kepala Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al Sudais mengatakan bahwa skema haji didasarkan pada keramahan dan layanan yang efisien untuk ditawarkan kepada calon jamaah.

Pihak berwenang juga telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan termasuk penggunaan robot untuk menyediakan botol air zamzam sesuai dengan tindakan pencegahan virus covid-19.

Terhitung lebih dari 800 kereta listrik dan manual akan disediakan untuk menfasilitasi pemindahan jamaah lanjut usia dan cacat fisik di Masjidil Haram di Mekah.

Kepresidenan Umum juga telah menyusun rencana yang bekerja sama dengan Kementerian Haji untuk memberikan peziarah akses yang mudah ke Masjidil Haram.

Selain itu, para peziarah kemudahan untuk melakukan ritual mengelilingi Ka’bah dengan menetap di 25 jalur.

Pihak berwenang telah mengalokasikan sekitar 5.000 karyawan untuk sanitasi harian masjid.

Namun rencana haji bulan depan ini akan terbatas pada jamaah domestik dalam upaya membatasi penyebaran Covid-19, seperti dilansir dari Gulf News pada hari Sabtu, 17 Juli 2021.

Untuk haji tahun ini, Presidensi Umum telah menugaskan sekitar 10.000 pekerja yang memenuhi syarat untuk melayani para jamaah haji sejalan dengan tindakan pencegahan.

Awal bulan ini Arab Saudi mengatakan haji tahun ini akan dibatasi untuk 60.000 jamaah dari Saudi dan warna asing muslim di kerajaan.

Selain harus terbebas dari penyakit kronis dan berusia antara 18 hingga 65 tahun, syaratnya, para calon jamaah juga harus sudah divaksin minimal satu kali dosis.***

Sumber: Gulf News