Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta kampus turut mengambil peran dalam membangkitkan ekonomi desa.

Peranan kampus di desa dinilai bisa membantu desa dalam mengatasi sejumlah kendala mewujudkan percepatan pembangunan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar

“Di sinilah kampus harus mengambil peran, untuk terjun langsung ke desa dengan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi berbasis masyarakat, berkontribusi langsung terhadap kebangkitan ekonomi Desa serta Kemaslahatan warga Desa","kata Mendes PDTT.

Lebih lanjut Mendes PDTT menjelaskan sejumlah kendala yang dihadapi desa dalam percepatan pembangunan antara lain kendala administrasi pemerintahan, kepemimpinan desa yang lemah, rendahnya inisiatif pembangunan dari desa, lemahnya inovasi desa, sampai dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa.

Kekurangan jumlah pendamping desa juga dinilai turut membuat percepatan pembangunan desa kurang optimal.

“Dibutuhkan jembatan yang menghubungkan perguruan tinggi sebagai wadah penyubur invensi dan inovasi, dengan desa-desa yang mendambakan inovasi guna mengakselerasi kemajuan,” imbuh dia.

Kemendes PDTT, lanjut dia, mengambil peran strategis dengan turut aktif menggalang kerja sama trilateral: perguruan tinggi, Kementerian, dan desa.

"Telah terbentuk Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) sebagai wahana perkumpulan berbagai perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi pada kemajuan desa-desa, termasuk didalamnya Universitas Trunojoyo Madura," kata Menteri Halim Iskandar.

Sebagai kampus umum negeri pertama di Madura, UTM dinilai telah memilih strategi tepat, yakni pendekatan klaster, untuk menjadi melting point berbagai masalah sosial ekonomi Madura, untuk bangkit bersama, secara sistematis, terukur dan monumental.

"Kami menyaksikan, Universitas Trunojoyo Madura memiliki komitmen yang besar terhadap pembangunan masyarakat, khususnya masyarakat Madura, dengan segala potensi, kekayaan budaya lokal yang dimiliki","kata dia.(red).