Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk fokus melakukan percepatan vaksinasi pada tiga wilayah ini. Sebab, masih ada wilayah yang masih termasuk dalam kategori rendah dalam melakukan vaksinasi COVID-19. 

Tiga wilayah tersebut antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. Sebab, ketiga wilayah tersebut masih mempunyai kemampuan vaksinasi yang tergolong cukup rendah yakni berkisar antara 12 hingga 14 persen. 

“Menurut saya tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, karena ini baru 12 persen. Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, Banten 14 persen, sehingga Jawa segera masuk ke herd immunity. Jadi, kita harapkan di bulan Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September 2021,” ucap, Sabtu (17/7/2021). 

Sebelumnya, pemerintah mendahulukan percepatan vaksinasi di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Bali. Hingga saat ini, penyuntikan di kedua provinsi tersebut telah mencapai lebih dari 70 persen dosis vaksin. Presiden memperkirakan pada Agustus 2021 kekebalan komunal mulai terbentuk di DKI Jakarta dan Bali. 

“Bali sudah 81 persen dosis vaksin yang sudah disuntikkan. DKI Jakarta sudah 72 persen. Ini saya kira Agustus 2021 sudah selesai, masuk ke herd immunity,” lanjutnya. 

Pada kesempatan tersebut Kepala Negara juga menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi dengan menghabiskan stok vaksin yang tersedia. Menkes diminta mengecek kembali stok vaksin baik di Bio Farma, Kementerian Kesehatan, maupun di daerah. 

“Oleh sebab itu, saya minta kepada Menteri Kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah bahwa tidak ada stok untuk vaksin. Artinya, dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya,” tambahnya. 

Presiden menegaskan salah satu kunci dalam penanganan pandemi COVID-19 adalah dengan percepatan vaksinasi. Stok vaksin hanya tersedia di Bio Farma, sehingga stok di tempat lain segera dihabiskan agar penyuntikan vaksin lebih cepat. 

“Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma. Yang lain-lain cepat habiskan, cepat habiskan, sehingga ada kecepatan. Karena kunci, salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi, ini sesuai yang juga disampaikan oleh Dirjen WHO,” tegasnya.(u)