Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 agar target kekebalan kelompok (herd immunity) dapat segera terwujud.

Kerja sama pun terus dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk komunitas-komunitas, agar target cakupan vaksinasi sebesar 400.000 dosis per hari dapat segera tercapai.

Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar, Dedi Supandi menuturkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dirilis https://vaksin.kemkes.go.id/#/alokasi_vaksin per Kamis (19/8/2021), cakupan vaksinasi di Jabar pada satu pekan terakhir berada di angka 200. 021 dosis per hari diikuti DKI Jakarta (191.625), Jawa Timur (152.833), dan Jawa Tengah (105.500).

"Jadi vaksinasi di Jabar ini naik menjadi sekitar 200.000 dosis per hari. Sekarang ini Jabar menempati urutan pertama nasional dalam progres vaksin," ujar Dedi, Sabtu (21/8/2021).

Ia memastikan, pihaknya bakal terus menggandeng berbagai pihak untuk menggelar sentra-sentra vaksinasi. Selain lembaga formal, pihaknya bakal menggandeng lembaga nonformal, termasuk komunitas.

"Kita akan memperbanyak sentra-sentra vaksinasi. Jadi vaksinasi ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun puskesmas secara formal, tapi dilakukan juga oleh komunitas-komunitas," tuturnya.

Tidak hanya itu, agar target cakupan vaksinasi hingga 400.000 dosis per hari dapat segera tercapai, pihaknya juga bakal terus mendorong sekolah, kawasan indistri, hingga pusat perbelanjaan atau mall untuk menggelar sentra vaksinasi.

"Cara kedua adalah dengan menjadikan vaksin ini sebagai syarat. Jadi, ketika ada yang akan membuka usaha kembali, karyawannya harus dapat mencapai herd immunity sampai di level lokal," katanya.

Terkait ketersedian vaksin, Dedi yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar itu menyebutkan, Jabar telah menerima sekitar 15 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat. Vaksin yangtelah digunakan baru sekitar 13 juta dosis.

Dedi menyebut, vaksin yang tersedia saat ini sekitar 1,2 juta dosis dan diperkirakan akan habis sebelum pelaksanaan Gebyar Vaksin yang rencananya digelar 28 Agustus 2021.

"Jadi yang tersisa 1,2 juta (dosis) itu akan dihabiskan sampai sebelum tanggal 28 (Agustus)," katanya.

Dedi menambahkan, pihaknya juga sudah mengajukan proposal kepada pemerintah pusat mengenai ketersediaan vaksin untuk gelaran tersebut. Namun begitu, Dedi mengaku, belum mengetahui berapa dosis vaksin yang disanggupi pemerintah pusat.

"Nah, nanti atas pembuktian yang tanggal 28 (Gebyar Vaksin), kita lihat kemampuannya berapa dosis. Jumlah itu menjadi rencana target yang akan kita mohon ke kementerian dalam rangka target vaksin per bulan," tutur Dedi.(zx).