Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menyelenggarakan National University Debating Championship (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI).

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti), Nizam, menyampaikan apresiasinya kepada para finalis yang bersemangat dan pantang menyerah dalam mengikuti kompetisi meski di tengah pandemi COVID-19. Lebih dari itu, mengingat situasi pandemi yang masih berlangsung, Nizam juga berharap mahasiswa dapat memberikan sumbangsih terbaiknya untuk menjawab berbagai persoalan bangsa yang begitu krusial.

“Di tengah kesulitan sekalipun, adik-adik semua tetap berjuang untuk berkompetisi secara daring dari rumahnya masing-masing, tentu dengan situasi dan kondisi yang berbeda terlebih dengan metode daring ini jaringan internet menjadi kebutuhan utama dalam kesuksesan adik-adik mengikuti NUDC KDMI 2021,” kata Nizam, Kamis (26/8/2021).

Plt. Dirjen Diktiristek mengatakan bahwa seluruh peserta adalah pemenang yang telah bersaing di tingkat wilayah hingga menjadi finalis tingkat nasional. Kepada peserta yang telah lolos ke babak final NUDC dan KDMI tahun 2021, Nizam mengucapkan selamat dan kepada yang belum berkesempatan meraih medali Nizam berharap tidak berkecil hati.

“Kami yakin ke depan adik-adik mahasiswa akan menjadi sosok yang mengisi pembangunan Indonesia ini terutama dalam hal memberikan sumbangsih sesuai bidangnya masing-masing yang bersifat membangun untuk membantu menjawab persoalan-persoalan bangsa ini,” sebutnya.

Nizam berharap nantinya para pemenang senantiasa dapat meneruskan pengetahuannya ke generasi-generasi berikutnya, sehingga tidak berhenti pada para finalis di sini saja namun mampu mencetak talenta-talenta mahasiswa lainnya. “Pada saat nanti ada kesempatan untuk ajang internasional, kami berpesan agar adik-adik yang terpilih untuk mewakili Indonesia agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi nusa bangsa tanah air Indonesia,” harapnya.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, pada acara NUDC dan KDMI yang digelar Selasa, (24/8) mengatakan, gelaran ini  adalah upaya Kemendikbudristek dalam mengembangkan teknik komunikasi dan berargumen secara tepat. 

“Kami berikan kesempatan kepada generasi muda untuk membangun keterampilan berkomunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, membangun pola pikir dan argumen kritis guna menjawab persoalan bangsa,” jelasnya.

Plt. Dirjen Diktiristek menjabarkan bahwa debat adalah kompetensi yang fundamental untuk dikuasai seorang warga negara yang baik. Di samping tata bahasa, logika, dan retorika, ada kompetensi lain yang tak kalah penting yaitu bidang aritmatika, geometri, musik, dan astronomi.

“Itu sebagai fondasi bagi seorang warga negara yang baik untuk membangun masyarakat yang madani dan demokratis. Partisipasi masyarakat dalam beretorika, kemampuan berbahasa untuk mempersuasi, membangun argumentasi yang didasarkan nalar logika yang benar akan berujung pada perdebatan yang menghasilkan sintesa kebenaran ilmiah,” urainya.  

“Selain itu, bagaimana kita melakukan debat secara santun, tidak menyerang pribadi, dan tidak emosional juga penting,” imbuh Nizam seraya menekankan perlunya kesantunan dan nilai humor dalam berargumentasi agar suasananya lebih hidup.

Pada bagian lain, Nizam mengungkapkan, kehadiran pengembangan teknologi dan informasi yang demikian cepat mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mampu beradaptasi dengan perubahan. Harapannya, generasi muda terus bersemangat menjadi pemelajar sepanjang hayat dan memiliki kepedulian terhadap pembangunan yang berkelanjutan.

“Untuk itu, Kemendikbudristek telah meluncurkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga menjadi individu yang kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi, dan berkarakter,” pungkasnya.

Perlu diketahui, NUDC telah diselenggarakan sejak tahun 2008, sementara KDMI baru diadakan tahun 2019. NUDC dilaksanakan secara daring sejak 24 s.d. 29 Agustus 2021. Dilanjutkan dengan KDMI yang akan berlangsung pada 30 Agustus s.d. 5 September 2021 mendatang. Mekanisme tahapan pelaksanaan lomba hingga sampai ke final, yaitu: seleksi administrasi, seleksi NUDC dan KDMI tingkat wilayah, dan tahapan akhir yakni NUDC dan KDMI tingkat nasional.

Babak dalam NUDC daring dilaksanakan dalam dua kategori peserta, yaitu open draw dan novice draw. Khusus untuk KDMI, hanya dilaksanakan dalam satu kategori yakni open draw saja. Adapun kategori open draw meliputi beberapa babak sebagai berikut. Pertama, babak penyisihan (preliminary rounds) yang terdiri dari enam babak penyisihan di NUDC dan KDMI tingkat nasional. Kedua, octofinal rounds.  Babak ini mempertemukan tim yang berada pada peringkat 1 s.d. 32 hasil babak penyisihan.

Tim-tim tersebut bertanding di delapan ruang debat. Dua tim pemenang di masing-masing ruang debat akan mengikuti babak perempat final. Ketiga, babak perempat final yang mempertemukan 16 tim pemenang di babak octo finals. Tim-tim tersebut bertanding di empat ruang debat. Dua tim pemenang di masing-masing ruang debat akan mengikuti babak semifinal.

Selanjutnya, pada babak semifinal akan mempertemukan delapan tim pemenang di babak perempat final. Tim-tim tersebut bertanding di dua ruang debat. Dua tim pemenang di masing-masing ruang debat akan mengikuti babak final Pada babak final ini akan dipertemukan empat tim terbaik dari babak semifinal untuk menentukan Juara 1, 2, 3, dan 4.

Ketentuan peserta NUDC dan KDMI adalah warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Peserta NUDC 2021 adalah dua debaters dan satu N1 adjudicator yang telah dinyatakan lolos seleksi wilayah tahun 2021. Debater adalah mahasiswa aktif maksimal semester 10 untuk program sarjana atau maksimal semester 6 untuk D-3 dan semester 8 untuk D4. Mahasiswa harus terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) pada laman http://pddikti.kemdikbud.go.id.

Adapun N1 Adjudicator adalah mahasiswa aktif/dosen dari perguruan tinggi asal debater yang dibuktikan dengan surat tugas yang ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi. Debater wajib mengikuti seminar on debating. Selain itu, N1 adjudicator wajib mengikuti seminar on adjudicating, adjudicator accreditation, dan mengikuti keseluruhan babak penyisihan untuk menentukan status juri (accredited atau trainee).

Tercatat, jumlah peserta NUDC tingkat wilayah adalah 379 tim atau sebanyak 758 mahasiswa. Sementara peserta KDMI tingkat wilayah KDMI adalah 369 tim atau sebanyak 738 mahasiswa. Selanjutnya, jumlah peserta NUDC tingkat nasional adalah 112 tim atau sebanyak 224 mahasiswa. Sedangkan, jumlah peserta KDMI tingkat nasional adalah 112 tim atau sebanyak 224 mahasiswa.

Kemudian untuk juri yang terlibat di tingkat nasional berjumlah 66 Juri. Penghargaan yang disediakan dalam ajang NUDC dan KDMI tingkat nasional adalah sertifikat elektronik bagi peserta NUDC dan KDMI; medali dan piagam penghargaan bagi 15 pendebat terbaik; piala, medali, dan piagam penghargaan bagi juara 1, 2, 3; serta dana bantuan pembinaan bagi juara 1, 2, 3 dan 4.(ts)