Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di setiap kabupaten/kota yang di Jabar. Bagi kabupaten/kota yang lamban, akan diberikan sanksi jatah vaksinnya dialihkan ke kabupaten/kota lain yang cepat dalam pelaksanaan.

Kepala Divisi Percepatan Khusus Vaksinasi Covid-19 Jabar, Dedi Supandi kemarin mengatakan, saat ini progres cakupan vaksinasi terus menanjak, bahkan dapat melampaui target 400 ribu vaksin/hari. Sebelumnya, angka tertinggi hanya mencapai 200 ribu dengan target rata-rata seminggu terakhir yaitu 190 penyuntikan vaksin Covid-19.

"Sasarannya ada di sekolah, warga dewasa, dan penyandang disabilitas dengan targetnya 37,9 juta orang sudah tervaksinasi Covid-19 pada Desember 2021. Untuk mewujudkan hal itu pemetaan daerah sasaran vaksinasi terus mereka lakukan. Pemetaan juga sangat berdampak terhadap perencanaan kebutuhan vaksin Covid-19," jelasnya, Senin (30/8).

Sehingga nantinya kata Dedi, akan diperoleh kesamaan target pada setiap kabupaten/kota, kesamaan target kebutuhan petugas vaksinator, dan kesamaan perencanaan vaksin yang dibutuhkan tiap bulan sampai Desember 2021. Melalui pemetaan itu pula, mereka dapat mengevaluasi kabupaten/kota di Jabar yang dinilai lamban dalam percepatan vaksinasi.

"Kalau ada kabupaten atau kota yang lambat dalam percepatan vaksin ini, kami punya hak untuk mengalihkan vaksin ke daerah yang cepat," tegasnya.

Provinsi Jabar termasuk salah satu provinsi penting dalam penanganan pandemi Covid-19 nasional. Agar target herd immunity dapat tercapai Desember 2021, maka pihaknya harus mampu memvaksin 461.000 warganya setiap hari. Dengan jumlah penduduk Jabar yang hampir 50 juta, kecepatan vaksinasi provinsi ini bisa mencapai 500.000 vaksinasi/hari.

Sedangkan provinsi lain rata-rata masih 200.000 dosis/hari, dirinya minta semua pihak bersama-sama menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Sebab untuk pembentukan kekebalan komunal, Jabar minimal harus memvaksin 37 juta orang, Ini berarti Jabar butuh 15 juta dosis vaksin/bulan.



"Hingga 28 Agustus 2021, dari 37,9 juta orang target yang divaksin, baru 4,95 juta orang atau 13,06 persen mendapat dosis kedua. Sebanyak 9,26 juta lainnya atau 24,43 persen baru mendapat dosis pertama," tambahnya.

Angka vaksinasi di Jabar ini tidak jauh beda dengan provinsi lain yang berpenduduk banyak di Indonesia, seperti Jawa Timur yang memiliki 31,82 juta sasaran vaksinasi dan telah tervaksin 9,43 juta orang dengan dosis pertama. Kemudian Jateng dengan sasaran 28,72 juta orang, baru 7,1 juta orang divaksin dengan dosis pertama atau 24,74 persen. Sedangkan di provinsi dengan penduduk lebih sedikit, seperti DKI Jakarta, dari target vaksinasi 8,39 juta orang, telah tervaksin 117 persen atau 9,82 juta orang oleh dosis pertama. Di Banten dengan sasaran 9,22 juta orang, telah yang tervaksin dosis pertama sebanyak 28,77 persen di antaranya**MI