Pekerja Sosail Masyarakat (PSM) bisa menjadi pihak yang super sibuk ketika sejumlah bantuan sosial (Bansos) turun. Selain mensortir ulang KPM penerima yang meninggal dunia dan pindah, bantuan tambahan sekaliber Bantuan Sosial Beras (BSB) turun, juga ikut melibatkan peran serta PSM yang mayoritas juga relawan "aras urus" berkas masyarakat gakin saat sakit dan rawat jalan. 
Saat KPM menerima bantuan seperti BSB, berapa sebenarnya honor/operasional yang mereka terima? 
Logo PSM

Ketua TKSK Lemahabang, Zaenal mengatakan, PSM setiap desa rata-rata ada 3 orang. Mereka, lebih dominan mengandalkan "pengertian" masyarakat yang dibantunya, baik mengurusi gakin yang sakit dan harus rawat inap di RUmah Sakit, mengurusi jaminan kesehatan (BPJs/Jamkesda) maupun pendataan masyarakat tidak mampu di desa. Teranyar, ketika KPM dari program PKH, BST dan BPNT turun BSB, mereka tetap bersemang hati dilibatkan, utamanya saat input pendataan berita acara penerimaan untuk membantu Petugas Harian Lepas (PHL) Kantor Pos. "Tidak ada operasional dari Pemkab untuk PSM untuk distribusi BSB ini, kecuali dari kantor Pos yang diperbantukan dengan besaran Rp1000 per KPM, itupun kadang dibagi lagi dengan PSM lainnya, " Kata Zaenal. 

Ia menambahkan, sejauh ini baik PSM maupun TKSK masih dikategorikan relawan sosial. Dia (PSM) hanya teranggarkan sedikit dalam Dana Bagi Hasil (DBH) Desa yang cair dua kali dalam setahun. Selebihnya, tidak ada operasional dan bantuan khusus lainnya bagi PSM. "Jujur, orang rumah sakit, klinik maupun puskesmas bahkan pegawai di BPJs, lebih banyak kenal dengan PSM ketimbang para Kades, karena memang mereka garda terdepan mengurusi Gakin, kita harap kedepan bisa ada perhatian, " Ungkapnya. (Rd)