Selama pandemi mulai dari 2020 sampai 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah mendorong berbagai program, di antaranya 2020 telah menyalurkan bantuan subsidi kuota internet untuk 35,6 juta, baik untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen.

Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, Samsuri menyampaikan, bantuan subsidi kuota data internet tahap 1 (Maret-Mei 2021) untuk 26,89 juta penerima, kemudian untuk Kampus Mengajar 36 ribu mahasiswa, dan 9.000 lebih dosen di 34 provinsi.

“Dukungan bantuan uang kuliah tunggal di semester genap kemarin untuk 419.000 mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN dan PTS), dan yang terbaru ini sekarang sedang proses peluncuran bantuan kuota internet tahap 2, di 2021 yang sudah mulai disalurkan sejak 11 September kemarin untuk 26,89  juta, kemudian bantuan uang kuliah Tunggal juga untuk 310.000 mahasiswa,” papar Samsuri, pada acara Kerjasama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) dan Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek di Bogor,  Jumat (17/9/2021).

Samsuri menyebutkan, selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan dukungan melalui dana transfer ke daerah untuk DAK fisik Pendidikan, untuk pembangunan sarana prasarana pendidikan seperti ruang guru, ruang kelas dan lain sebagainya.  Untuk pembangunannya berarti bikin baru, kemudian juga rehabilitasi prasarana Pendidikan. Untuk 2020, pembangunannya ada sekitar 20 ribu ruang, dan ini dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah, dan 2021, ada 17,7 ribu ruang.

Di 2020 untuk rehabilitas lebih dari 32.000 ruang,  kemudian 2021 itu 62.000 ruang. “Tentu ini berbasis usulan dari masing-masing pemerintah daerah. Selain itu,  juga digunakan untuk pembangunan asrama atau rumah dinas guru, kemudian juga rehabilitas asrama dan rumah dinas guru,” ujarnya.

Kemendikbudristek juga memberikan dukungan untuk pengadaan sarana Pendidikan, seperti peralatan TIK,  alat permainan edukatif untuk PAUD, kemudian ruang keterampilan  ruang laboratorium, ruang praktik untuk SMK, di mana 2020 itu lebih 73.000 yang paket, kemudian 2021 ini berdasarkan usulan yang masuk itu sebanyak 24000 paket.

Selain itu, Kemendikbudristek  juga memberikan fasilitas dukungan untuk penyaluran dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD, tunjangan profesi guru PNS daerah. “Tentu ini,  sekali lagi kalkulasi kita lakukan besama  dengan Kementerian Keuangan dan anggaran langsung ditransfer ke pemerintah daerah,” terang Samsuri.

Kemudian untuk bantuan subsidi upah bagi pendidik dan tenaga kependidikan non PNS di 2020 yang menyasar lebih dari 20 juta  orang, termasuk 48000 pelaku seni dan budaya. Kemudian juga dukungan untuk rumah sakit Pendidikan, untuk penanganan pandemi COVID-19 juga termasuk dukungan untuk 15000 mahasiswa sebagai relawan pengendalian COVID-19, kemudian juga perintisan kampus mengajar.

Selanjutnya, juga untuk tambahan penghasilan guru PNS daerah. “Ini untuk guru guru yang belum tersertifikasi. Kalau yang tersertifikasi itu mendapatkan tunjangan profesi guru, kemudian  tunjangan khusus guru PNS daerah. Jadi kalau DAK non fisik ini  kepada PNS,  kalau yang non PNS itu melalui anggaran pemerintah pusat,” ujarnya.

Selain itu juga, dukungan untuk Bantuan Operasional pendidikan kesetaraan, juga Bantuan Operasional untuk museum dan Taman Budaya, di mana 2020 itu ada 126 museum dan Taman Budaya, pada 2021 ada sekitar 132 museum dan Taman Budaya.(SD)