Lahan seluas 1,2 hektar di Desa Kertamukti Kecamatan Cilebar, sudah di bebaskan lewat pembelian Pemprov Jawa Barat kepada masyarakat setempat untuk pembangunan gedung SMK Negeri Cilebar. Siswa kompetensi keahlian perikanan tersebut, harus melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berpindah-pindah selama hampir 5 tahun terakhir lantaran belum memiliki gedung representatif, mulai nebeng di SMPN 1 Cilebar, sampai di lokasi TIR di Pusakajaya Utara. 

R Ombi, Ketua Komite SMKN 1 Cilebar


Ketua Komite SMKN 1 Cilebar R Ombi mengatakan, para siswa yang sudah di luluskan sebanyak 3 angkatan, namun selama itu pula gedung tempat belajar siswa harus berpindah - pindah karena saat itu jangankan gedung, lahan saja masih belum memiliki. Namun, sebut Ombi, saat ini sudah sedikit melangkah lebih jauh, dimana lahan seluas 1,2 hektar sudah di siapkan dan dibiayai pemerintah provinsi di Desa Kertamukti, dan rencananya tahap awal sekitar 6 rombongan belajar (rombel) akan di bangun perdana include dengan mebeler dan ruangan kantor.

"Tahun 2022 akan dibangun dari DAK pusat, lahan sudah ada 1,2 hektar, sementara tahun ini kita kebagian bangunan pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK), ya kalau sudah jadi, bisa untuk dipakai sementara sekolah tatap muka di bangunan ini, " Katanya, Selasa (21/9). 


Keberadaan SMK berstatus negeri dengan jurusan perikanan ini, diyakini Ombi akan banyak menyedot minat masyarakat, khususnya putera-puteri nelayan pesisiran untuk sekolah. Lagi pula, di Cilebar sejauh ini belum memiliki pendidikan setingkat SLTA, baik SMA maupun SMK, karena harus bersekolah ke luar kecamatan. Karenanya, sambung Mantan Kades Cikande ini, SMK Cilebar kehadirannya bisa menjawab itu semua.

"Iya, kita harap bangunan gedung bisa segera realisasi tahun depan, karena memang sugah program, yaitu pengadaan di SMKN Cilebar dan saru lagi SMKN Purwasari, " Pungkasnya. (Rd)