Ketum DPP Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Raden Sutopo Yuwono mengaku terpukul dan terguncang.

Dia bahkan menangis karena istrinya, Novi Kurnianingrum, tidak lulus passing grade PPPK guru tahap I.

"Hari ini saya menangis, terpukul, terguncang karena masih ada teman honorer non-K2 termasuk istri saya tidak lulus passing grade tes PPPK tahap I," kata Sutopo dengan suara bergetar kepada JPNN.com, Senin (13/9).

Dia sangat tidak menduga ada rekannya yang gagal.

Sebab, selama ini mereka sudah sangat intens belajar dan mengulang materi yang diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Namun, hasil tes PPPK yang disajikan real-time itu jauh dari harapan.

Meski bersedih, Sutopo masih bisa bernapas lega karena banyak honorer non-K2 yang sudah lulus passing grade tes PPPK tahap I.

Paling tidak, yang lulus bisa memberikan masukan kepada rekan-rekannya yang belum lulus maupun yang masih akan berjuang pada hari berikutnya.

Sutopo meminta honorer non K2 di seluruh tanah air yang belum lulus passing grade pada tes PPPK tahap I jangan sedih, jangan menyerah, dan harus tetap semangat.

Sebab, masih ada kesempatan tes PPPK tahap II dan III.

"Mari yang belum lulus kembali fokus dan sukseskan program berdoa, berbagi, belajar bersama yang telah kita canangkan agar peserta yang tidak lulus tes PPPK tahap I pada 13 sampai 17 September harus lulus pada tes II dan III," kata dia.

Sutopo akan diuji pada 16 September.

Saat ini, FHNK2 PGHRI terus menguatkan satu sama lainnya agar fokus pada tes PPPK.

Dia juga meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim agar memberikan tambahan bonus nilai kompetensi teknis.

"Kami tidak pernah menuntut PNS atau PPPK tanpa tes. Yang kami minta tambahan bonus nilai sesuai masa pengabdian. Semoga bisa dipertimbangkan Mas Nadiem," pungkas Sutopo. (Jpnn)