Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) siswanya tersertifikasi, dan ini merupakan program bantuan sertifikasi yang berstandar nasional dan  internasional kepada lulusan SMK agar kompetensi yang dimiliki lulusan SMK diakui oleh industri dan dunia kerja.

Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, Samsuri, pada acara Kerjasama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) dan Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek di Bogor,  Jumat (17/9/2021) menyampaikan; Program-program terkait dengan mendorong SMK adalah bisa mengembangkan pendidikan produktif, kreatif dan kewirausahaan, sehingga siswa-siswi SMK setelah lulus,  selain mencari kerja, mereka yang memiliki bakat wirausaha, bisa berwirausaha.

Terkait dengan pendidikan vokasi, Samsuri menyebutkan, Kemendikbudristek juga memberikan dukungan program-program untuk bantuan pendidikan kecakapan kerja. Pada 2020 itu lebih 53000 orang, kemudian, 2021 ditargetkan minimal 50.000 orang.

“Program-program ini salah satu episode Merdeka Belajar yaitu SMK yang menjadi pusat unggulan, di mana 2021 ditargetkan ada 895 SMK, menjadi SMK Pusat Keunggulan, sedangkan  di tahun 2020 ada 491 SMK Pusat Keunggulan,” paparnya.

Selain itu, juga ada pelatihan-pelatihan untuk guru, dan dosen untuk memiliki kompetensi dan berstandar Industri terus dilakukan oleh Kemendikbudristek.

Terkait dengan Kampus Merdeka, program-program Kampus Merdeka salah satunya Kementerian juga memberikan dukungan melalui Ditjen Diktiristek, Perguruan Tinggi supaya mengembangkan program studi berinovasi secara digital dalam proses pengembangan pembelajarannya.

“Di 2020 itu, ditargetkan atau sudah tercapai 600 program studi,  dan itu mendapatkan insentif untuk mengembangkan inovasi pembelajaran digital. Kemudian 2021 ini, kita targetkan 660 prodi.  Selain  itu, program Kampus  Mengajar di 2020 sudah dirintis, tetapi secara lebih massif dilakukan 2021. “Nah ini untuk menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa. Karena apa? Supaya juga terjun langsung kepada masyarakat para mahasiswa ini,” paparnya.

Terkait program-program kampus membangun desa yang disinergikan dengan program-program KKN, pihaknya juga bersinergi dengan Kementerian Desa, supaya mahasiswa-mahasiswa ini bisa membangun desa desa, bisa juga dia sambil pulang kampung, membangun kreativitas Desa di masing-masing mereka berada.(ts)