Dalam rangka merawat warisan para Karuhun (Leluhur) LSM Lodaya Kabupaten Karawang menggelar Grand Final  Pasanggiri Jaipong kreasi Bedog Lubuk se-Jawa Barat secara langsung di Hotel SwissBelin Karawang.

Kegiatan Pasanggiri Tari Jaipong LSM Lodaya Karawang

Ketua LSM Lodaya Karawang, Nace Permana mengungkapkan tujuan digelarnya festival jaipong sebagai upaya melestarikan dan menjaga warisan Karuhun agar tetap dicintai oleh masyarakat khususnya para milenial.

"Karena kewajiban kita melestarikan seni warisan karuhun kita, dan Bedog Lubuk ini lagu yang di produksi sendiri oleh LSM Lodaya, InsyaAllah kita akan buatkan hak patennya, dan ini menjadi sebuah tarian sakral atau yang disakralkan untuk di tampilkan dalam HUT Karawang," kata Nace Permana, Sabtu (25/9)

Nace juga menuturkan antusiasme para peserta di Jawa Barat untuk mengikuti Festival Jaipong Bedog Lubuk ini sangat tinggi, jika diakomodir semua, menurut Nace bisa sampai ratusan group yang mendaftar.

"Yang daftar ke kita saat penyisihan ratusan, karena suasana masih pandemi akhirnya kita batasi, satu sanggar hanya boleh kirim dua grup dan akhirnya terjaring ada 67 group, kemudian kita lombakan secara virtual, dan tersisa 20 group kita lombakan secara langsung, yang dari Karawang sendiri ada 3 group yang lolos di penyisihan," paparnya.

Menurut Nace, dalam festival ini ada dua kategori, kategori anak-anak dan dewasa, masing-masing juara satu akan mendapatkan hadiah sebesar 7 juta rupiah.

"Ada dua kategori, anak dan dewasa. Untuk juara satu hadiahnya 7 juta baik kategori dewasa maupun anak, dan sampai juara harapan pun kita kasih hadiah. Dan peserta yang tidak juara pun kita kasih transportasi untuk pulang, dan jangan khawatir prokes tetap kita laksanakan," pungkasnya. (Rd)