Sejumlah klaster penyebaran covid-19 saat pembelajaran tatap muka di sekolah mulai bermunculan di sejumlah daerah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menegaskan, belajar tatap muka di sekolah tidak akan disetop.

Menurutnya, sekolah bakal ditutup sementara jika ada klaster covid-19 yang ditemukan.

Kemendkibud sempat mengeluarkan data yang menunjukkan, sekolah dasar yang menjadi klaster covid-19 mencapai 583 sekolah.

Kemudian SMP ada 244 sekolah, dan SMA 109 sekolah.

Namun Kemendikbud langsung mengklarifikasi data itu.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, Jumeri mengatakan data yang dipublikasikan itu bukan klaster covid-19, namun merupakan jumlah warga sekolah yang terpapar covid, sejak Juli 2020 sampai September 2021.

Kasus murid yang terpapar covid-19 terjadi di sejumlah daerah misalnya di Purbalingga, dan Jepara, Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, seluruh Bupati dan Wali Kota melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka di daerahnya.

Kepala daerah dan sekolah harus memastikan semua syarat pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan, demi melindungi para murid dan guru.(***)