Tragedi tawuran berdarah hingga berujung pembacokan di akses Jalan  Jarong - Kecemek Kecamatan Cilamaya Kulon, mengundang reaksi cepat aparat penegak hukum. 8 orang diantaranya berhasil di amankan Polres Karawang dan 3 diantaranya merupakan oknum pelajar asal SMK PGRI Lemahabang.
Kapolres Bersama wakil Bupati datangi SMK PGRI Lemahabang Terkait Tragedi Twuran Berdarah



Rabu siang (29/0), Kapolres Karawang bersama Wakil Bupati Aep Saepulloh mendatangi langsung kampus SMK PGRI Lemahabang di Dusun Sukamaju Kecamatan Lemahabang, selain memberikan arahan dan mendalami kasus, kedatangan Kapolres bersama Wabup juga di dampingi pejabat BNN Karawang dan langsung melakukan tes urine di tempat kepada 84 siswa, menyusul terduga pelaku pembacokan saat tawuran terindikasi mengkonsumsi obat-obatan jenis Eximer. 

"Betul, setelah di amankan Polres dari 8 teeduga pelaku yang di amankan tiga diantaranya merupakan siswa SMK PGRI Lemahabang setelah di validasi langsing ke sekolah. Sisanya dari sekolah lain, ada juga yang di Droup Out dari sekolah, " Kata Plt Camat Lemahabang, Artha, Rabu (29/9). 

Kapolres Bersama wakil Bupati datangi SMK PGRI Lemahabang Terkait Tragedi Twuran Berdarah



Selain merazia tas, sambung Artha BNN juga melakukan tes urine di tempat sebanyak 84 siswa, sebab saat melakukan aksi tawuran berujung pembacokan dengan senjata tajam, pelaku di duga mengkonsumsi obat-obatan jenis eximer. Sementara Kapolres dan Wakil Bupati, memberikan arahan dan pembinaan kepada semua siswa di SMK PGRI Lemahabang agar tidak meniru prilaku dan sikap tidak baik dari teman-temannya yang melakukan tindakan kriminal tersebut. 

"Ada 84 siswa di tes urine, sebab pelaku pembacokan dan tawuran diduga mengkonsumsi obat-obatan jenis eximer, " Katanya. 

Dari tiga siswa terduga pelaku, sambungnya adalah warga Desa Karyamukti dan Pulomulya Kecamatan Lemahabang. Sejauh ini, pihaknya belum sampai mendatangi keluarganya, karena nanti juga akan ada pemanggilan dari Polres Karawang. "Dua pelaku diantaranya adalah warga Karyamukti dan Pulomulya, " Ungkapnya.


Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, Para siswa seharusnya bisa menjadikan perjuangan orangtua dan para pahlawan kita dengan mewujudkan semangat bersekolah, 
saat ini kita berada di era digital yang begitu cepat dan tidak ingin para siswa ini tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya. Apalagi, Karawang ini merupakan wilayah industri terbesar, yang seharusnya kita bersemangat untuk lulus dengan nilai terbaik, bukan dengan hal-hal negatif. 

"Sekarang ini era digital yang serba cepat, kita jangan ketinggalan untuk mengisi hal - hal positif, bukan dengan dengan tindakan-tindakan yang melanggar hukum, " Pesan Kapolres saat memotivasi para siswa. (Rd)

Sejumlah Terduga, Saksi dan Pelaku Tawuran Berdarah Kecemek - Jarong ; 

- AD alias Arab (14) Warga Karyamukti (Putus Sekolah) Pelaku Pembacokan 3 Kali dari Celurit yang di ambil dari Korban.

- PM Alias Kimos, Siswa SMK PGRI Lemahabang asal Karyamukti.
Pelaku Pembacokan kepada Korban dengan Gergaji Es Balok ke bagian kepala dan tangan korban. 

- SD, Pelajar Kelas XI SMK PGRI Lemahabang asal Desa Kiara Kecamatan Cilamaya Kulon. Penyimpan gergaji es atas suruhan PM di dekat warung SMK PGRI Lemahabang.

- HF di duga siswa SMK Teknologi Banyusari asal Karyamukti. 
Pengaman celurit yang di gunakan AD 

- TN, siswa kelas XII SMK PGRI Lemahabang asal Desa Pulomulya.
Joki kendaraan R2 Milik AD saat Kejadian 

- DA, pemuda asal Desa Pulokalapa yang menjadi saksi kejadian di TKP. 

- RH, Bocah asal Desa Pulojaya
Pihak yang memvideokan kejadian Tawuran di TKP 

- RA, Bocah asal Desa Tegalwaru Cilamaya Wetan, Saksi di TKP.