Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan generasi muda Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap persoalan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Sebagai calon pemimpin bangsa, generasi muda jangan sampai mengalami disorientasi terhadap bangsanya.(16/9/2021).

Foto ilustrasi pelajar

“Konten-konten seperti radikalisme intoleran itu begitu leluasa di era global ini. Begitu leluasa dapat kita akses di sosial media,” kata Boy Rafli pada Webinar Series #1 Pembinaan Mental Kebangsaan “Mencegah Tindakan Radikalisme dan Intoleransi di Lingkungan Kampus” yang digelar Universitas Padjadjaran secara daring, Selasa kemarin,(14/9/2021).

Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah bijak dalam bersosial media. Mengingat saat ini banyak misinformasi yang beredar di sosial media, penting adanya kemampuan untuk memilih rujukan yang tepat dalam mengakses informasi agar tidak terprovokas.

Apalagi saat ini, terutama di tengah pandemi, ada peningkatan pemanfaatan sosial media dalam penyebarluasan konten radikalisme.
Untuk itu perlu adanya kewaspadaan penggunaan sosial media khususnya bagi generasi muda.

“Literasi digital terhadap generasi muda ini yang wajib terus kita lakukan,” ujarnya.

Selain bijak sosial media, upaya pencegahan dan penangulangan terorisme pun dapat dilakukan melalui peningkatan wawasan keagamaan, kebangsaan, dan sosial politik.

Alumnus Program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad tersebut mengingatkan, generasi muda jangan sampai melupakan jati diri bangsa. Perlu pemahaman kuat terkait perjuangan sejarah bangsa untuk dapat dicerna, hayati, dan amalkan.

“Dengan melakukan upaya penguatan nilai-nilai luhur bangsa, kita harapkan seluruh generasi muda bangsa Indonesia akan semakin cinta kepada negara ini, karena mencintai negara ini adalah merupakan kewajiban kita bersama tentunya sebagai anak bangsa,” kata Boy Rafli.

Webinar tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita dan dimoderatori oleh Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam.

“Kami di Unpad menyadari bahwa menghasilkan seorang sarjana yang baik saja tidak cukup, tetapi bagaimana sarjana itu atau lulusan tersebut juga dapat bermasyarakat dan membina keutuhan negara kita sebagai suatu bangsa yang sangat besar,” tutur Prof. Arief.(jbl)