Ada gula, ada semut. Kecurigaan Anggota DPRD Toto Suripto atas pembangunan infrastruktur di lahan-lahan yang di duga di kuasai pejabat teras Pemkab, benar adanya. Pasalnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, ternyata telah mengajukan anggaran pembangunan jalan Puncak Sempur, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, sebesar Rp10 Miliar untuk tahun anggaran 2022.

Toto Suripto

Dari informasi yang berhasil dihimpun, selain mengajukan untuk pembangunan jalan, dinas terkait juga mengajukan kegiatan pembangunan Masjid Al-Huda Tegalwaru Rp5 Miliar, pembangunan jalan Cipetey, Tegalwaru Rp10 Miliar.

Belum ada pihak dinas PUPR yang berhasil dikonfirmasi perihal informasi ini. Namun sumber terpercaya di internal DPRD Karawang sempat mengungkapkan kekecewaannya melihat rencana kegiatan pembangunan dengan anggaran super jumbo tersebut.

"Parah yeuh Karawang 3 item eta semua di Puncak Sempur termasuk masjid di tengah leuweung," ujar sumber ini, melalui pesan WhatsApp sembari melampirkan dokumen draft pengajuan anggaran untuk APBD 2021, kepada pojokjabar.com, Selasa (7/9/2021).

Sebelumnya, Anggota DPRD Karawang, Toto Suripto, mengaku kecewa atas proyek peningkatan jalan Puncak Sempur di Kecamatan Tegalwaru yang sudah dianggarkan pada APBD tahun 2021.

Pasalnya, menurut Toto, proyek senilai Rp1,5 Miliar lebih itu hanya menguntungkan para pejabat yang memiliki lahan di sekitar Puncak Sempur.

"APBD itu milik rakyat, bukan milik pejabat. Kok ini seenaknya bangun jalan dengan uang yang tidak sedikit tapi hanya menguntungkan para pejabat," ujar Toto.

Menurut Toto, proyek yang dikerjakan oleh CV Cahaya Mutiara Pakis ini terkesan dipaksakan dan menyampingkan prioritas pembangunan yang lain.

Padahal, kata Toto, ada hal lain yang lebih penting dibanding memaksakan proyek pembangunan jalan menuju Puncak Sempur.

Dia mengkritisi soal pembangunan yang dianggap 'mubadzir' karena tidak bermanfaat maksimal bagi masyarakat Karawang.

"Yang mubajir bukan puncak Sempur  tapi Jalan yang lokasinya di BTB 1 Mulya sejati karena jln yang di bangun ga ada penduduknya," ucap Toto. (Rd)