Ambruknya gedung SDN Bayurkidul 1 Kecamatan Cilamaya Kulon pada Sabtu petang sekitar pukul 18.00 Wib, menyisakan puing-puing material berserakan. Bahkan, 1 unit rumah warga di seberang bangunan, juga terdampak kerusakan bagian atapnya.

Sekolah induk tertua di Kecamatan itu ambruk setelah terdengar patahan demi patahan kayu oleh warga sekitar, terang saja, bangunan Tambahan Lokal (Tamblok) yang di rehabilitasi tahun 2010 itu, sudah begitu lapuk dan tidak di gunakan siswa selama hampir setahun terakhir. Namun, kejadian ambruknya ruang kelas 1 SD tersebut, ikut mengancam 3 ruangan kelas lainya yang sama-sama dibangun 11 tahun lalu tersebut.

"Jadi saya saat ambruk bangunan ada di lokasi. Kalau ada hujan angin sudah diperkirakan pasti ambruk sih. Tapi semalam gak ada angin gak ada hujan, terdengar suara peletak, peletak, peletak berulang kali sampai akhirnya braaak ambruk dan terdengar hingga radius puluhan meter. Saya menyaksikan langsung di lokasi, " Kata Kepala SDN Bayurkidul 1 Kholili S.pd kepada Pelitakarawang.com Minggu pagi (10/9).

Bangunan SDN Bayurkidul 1 Kecanatan Cilamaya Kulon Ambruk dan Rusak Parah

Sejak banyak keretakan sebutnya, ia tidak berani melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di ruangan. Sehingga selain karena covid, pembelajaran tatap muka bagi kelas 1 dilangsungkan di Majelis Taklim alakadarnya. Pihaknya sebut Holili, sudah mengajukan 10 bulan terakhir untuk rehabilitasi, namun realisasinya tidak tahu kapan untuk bangunan SD yang di resmikan sekitar tahun 1960 an ini.

"Karena yang ambruk ini khawatir merembet karena sudah menarik kaso ruang kelas lainnya, untuk sementara kita setop KBM di tiga ruang kelas tersebut dan di alihkan, " Ujarnya. 

Kades Bayurkidul H Darsono mengatakan, sebagai alumni dari SD ini, ia prihatin atas kejadian ambruknya bangunan sekolah di pinggir jalan ini. Ia berharap Dinas bisa segera memberikan solusi agar 4 rombel kelas yang ikut terdampak bisa segera ditangani. 

"Ini saya sekolah disini, kita prihatin dan berharap segera ada perbaikan, " Ujarnya.


Mewakili Koorwilcambidik, Ketua PGRI Cilamaya Kulon, Hasan S.pd mengatakan, pihaknya mendatangi lokasi bersama Kadisdikpora dan Anggota DPRD Karawang. Melihat kerusakan kontruksi, ia berharap bisa di bangun RKB total empat rombel di APBD murni 2022. Kalaupun dari CSR tahun ini mengingat ABT sudah di ketok palu, pihaknya berharap bisa tuntas dan tidak setengah-setengah. 

"Iya kita monitor langsung ke lokasi, selain untuk laporan juga merumuskan ajuan mendesak terkait kondisi bangunan yang sudah ambruk parah ini, " Pungkasnya. (Rd)