Fenomena matahari terbit dari arah barat sempat heboh di media sosial Facebook berbahasa Thailand. Sedangkan di Indonesia publik sempat ramai matahari terbit dari arah utara.

Foto ilustrasi

Seperti diketahui, sebuah unggahan di Facebook baru-baru ini mengejutkan publik terkait matahari bakal melakukan aktivitas tak biasa, terbit dari barat dan membuat Bumi dekat dengan kiamat.

Postingan itu ditulis dalam bahasa Thailand serta muncul juga di dalam bahasa Inggris.

Matahari yang biasanya muncul dari timur melakukan hal sebaliknya disebabkan Bumi yang berputar ke arah sebaliknya.

Peristiwa itu terjadi karena Bumi mengalami pembalikan magnet. Bahkan untuk mendukung informasi itu, disebutkan lembaga antariksa asal Amerika Serikat (NASA) juga mengklaim hal yang sama.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," tulis klaim tersebut.

Namun NASA membantah isi unggahan itu. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menyebut baik pihaknya dan organisasi lain tidak pernah mengucapkan klaim tersebut.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," jelasnya.

Soal pembalikan magnet, dia menyebut fenomena itu nyata dan pernah terjadi. Para ilmuwan juga mempelajari fenomena tersebut.

Namun menurutnya, pembalikan magnet membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya merupakan hal yang salah.

Sementara itu di Indonesia, netizen sempat dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan fenomena matahari terbit dari utara pada pertengahan Juni 2021.

Video tersebut diambil di daerah Kabupaten Jeneponton, Sulawesi Selatan. Video tersebut viral pada Kamis, 17 Juni 2021.

Salah satu video diunggah oleh pengguna Facebook Oan Guptan.:

Dalam keterangannya ditulis, "Matahari terbit dari sebelah utara..?".

"Kami menyaksikan langsung dengan mata kepala terjadi keanehan. Saya katakan ini adalah keanehhan karena sebelumnya saya belum pernah melihat di mana yang menjadi kebiasaan matahari pagi terbit di sebelah timur," ucap suara pada video tersebut.

"Tapi sekarang baru menjelang jam 8.00 ternyata matahari sudah di posisi utara. Tidak biasa terjadi seperti itu," lanjutnya.

Video tersebut hingga membuat jagat maya menjadi heboh. Hingga memaksa pihak berwenang untuk memberikan penjelasan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pun angkat bicara.

Dalam keterangannya saat itu, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin Makassar, Hari Triwibowo mengungkapkan, fenomena yang terjadi di Jeneponto itu adalah fenomena yang biasa terjadi setiap tahun.

Dijelaskan, peristiwa itu akibat adanya perputaran bumi mengelilingi matahari dan posisi Jeneponto yang berada pada lintang selatan ekuator.

Pada bulan-bulan tertentu, seperti Maret hingga September, posisi matahari jika dilihat dari Jeneponto seolah-olah terlihat bergeser ke utara. Puncak fenomena itu paling teramati pada Juni dan Juli.

"Itu akibat perputaran bumi mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya atau dikenal juga dengan gerak semu matahari," jelasnya.

Koordinator Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hendra Suarta mengatakan matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) bukanlah tanda-tanda kiamat.

Namun itu adalah gerak semu matahari dan berputarnya bumi pada sumbunya yang miring 23,5 derajat.

Sementara Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging pun tergugah untuk memberikan penjelasannya terkait fenomena tersebuut.

"Sebetulnya itu fenomena biasa. Ini disebut juga sebagai summer solstice. Jadi pada saat itu Matahari seolah-olah terbit agak ke Utara. Ini biasa terjadi setiap tahun," jelasnya.***