Ribuan guru honorer yang lulus passing grade PPPK tahap I, tetapi tidak punya formasi makin mantap untuk melakukan aksi demonstrasi di Jakarta.

Mereka kecewa karena kebijakan pemerintah tidak mengindahkan permohonannya untuk memberikan regulasi bagi guru honorer yang lulus passing grade PPPK, tetapi tidak ada formasi.

“Tuntutan kami adalah berikan formasi bagi kami. Kami ini guru-guru yang bernilai passing grade tertinggi, tetapi malah tidak diluluskan karena bukan guru induk dan tidak adanya formasi,” kata perwakilan Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Senin (15/11).

Dia mengaku sangat berat mengambil keputusan untuk berdemonstrasi.

Namun, upaya persuasif tidak membuahkan hasil, sehingga seluruh anggota FGHNLPSI memutuskan untuk berdemonstrasi.

Surat pemberitahuan demo pun sudah dibuat, dan tinggal penentuan tanggal untuk beraksi.

Namun, kata Heti, dua hari sebelum pendaftaran PPPK guru tahap II berakhir, semua anggota FGHNLPSI akan melakukan aksi turun ke jalan.

“Bismillah. Insyaallah akan saya gerakkan kaki-kaki guru honorer merapat ke Jakarta,” tekad Heti.

Dia menambahkan keinginan berdemonstrasi sudah sejak awal digaungkan oleh anggota FGHNLPSI.

Namun, mereka masih bertahan dengan memilih melakukan pendekatan persuasif.

Sayangnya pendekatan persuasif mengalami kebuntuan.

Guru honorer, kata dia, seakan sudah menjadi pengemis meminta regulasi, tetap pemerintah tidak peduli.

“Kami akan bawa karung (berisi) berkas dan mengirimkannya kepada pemerintah sebagai tanda terima kasih,” ucapnya.

Guru honorer asal Kota Cilegon ini mengaku merinding ketika melihat antusiasme rekan-rekannya.

Mereka serentak bergerak.

Dalam beberapa jam saja, sudah lebih dari 1.000 guru honorer yang menyatakan siap bergabung dalam aksi demo nanti.

“Kami akan lihat aksi ini akan berdampak pada kebijakan pemerintah atau tidak. Setop mempermainkan guru honorer,” pungkas Heti Kustrianingsih. (jpnn)