Penyebab aksi duel berdarah di Jalan By Pass Ir H Djuanda, Kota Tasikmalaya, Selasa (16/11), adalah masalah pribadi bukan kelompok.

Hal itu ditegaskan Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, di Mapolres.

"Dari hasil penyelidikan sementara, itu karena masalah pribadi bukan kelompok," kata Aszhari.

Karena itu, Kapolres mewanti-wanti jangan ada kelompok atau pihak yang memanas-manasi suasana.

"Kalau ada pihak yang membawa-bawa kelompok hingga suasana memanas, akan ditindak tegas," ujar Kapolres.

Penyelidikan masih terus dilakukan, dengan meminta keterangan kedua pelaku duel. "Nanti jelasnya diumumkan. Sekarang masih didalami," kata Aszhari.

Duel dua lelaki yang belum disebutkan identitasnya tersebut terjadi di Jalan By Pass Ir H Djuanda, depan kantor Samsat Kota Tasikmalaya.

Saat itu warga dikejutkan dengan dua lelaki sedang memasang kuda-kuda di badan jalan. Yang satu membawa gergaji dan satu lagi memegang golok dan cikun.

Suasana mencekam dan kendaraan dari kedua arah terpaksa berhenti karena kedua lelaki sudah tak menghiraukan lagi situasi sekitar.

Keduanya saling konsentrasi pasang kuda-kuda mencari celah menyerang. Darah sudah mengucur dari leher keduanya. Diduga sebelum masuk jalan sudah saling sabet.

Beruntung aksi duel tak berlanjut setelah seorang petugas Samsat, Bripka Asep Jojo, datang dan melepas tembakan ke atas.

Jojo langsung mengamankan salah seorang pelaku. Sementara pelaku lain diamankan warga.

Tak lama datang pasukan Dalmas Polres Tasikmalaya Kota serta jajaran Satlantas melakukan pengamanan lokasi.

Petugas membawa kedua pelaku ke rumah sakit berbeda karena menderita luka-luka sabetan.

Duel di Jalan

Melansir berita Tribun Jabar,menurut cerita sejumlah saksi mata aksi duel bersenjata golok dan gergaji di Jalan By Pass Ir H Djuanda, Kota Tasikmalaya, Selasa (16/11/2021).

"Awalnya keduanya terlihat beradu mulut di depan sebuah warung. Lalu berdiri dan berkelahi," kata Amun (50), warga sekitar.

Duel berdarah-darah tersebut terjadi di seberang kantor Samsat Kota Tasikmalaya.

Lelaki berbadan agak subur mengenakan kaus hijau memegang sebuah gergaji. Sedang lawannya berjaket hitam membawa golok.

Keduanya sempat saling sabet menyebabkan luka sabetan yang sama-sama di leher.

Darah bercucuran dari leher mereka. Namun mereka terus pasang kuda-kuda sambil melanjutkan aksi duel.

"Mereka terus pasang kuda-kuda sambil bergerak ke badan jalan sehingga arus lalu-lintas terhenti," kata Amun.

Sejumlah petugas Samsat dan warga berupaya melerai. Namun mereka tak berani mendekat karena khawatir tersambar senjata.

Situasi pun mencekam. Keduanya terus pasang kuda-kuda untuk saling serang dengan senjata tajam di tangan.

Warga yang menyaksikan peristiwa tersebut terkesima tapi ada yang berteriak-teriak agar dilerai.

Hingga akhirnya datang seorang petugas Samsat lainnya dan langsung melepaskan tembakan ke atas, membuat kedua lelaki itu terkejut dan menghentikan aksinya.

Petugas segera mengamankan keduanya ke tempat terpisah. Keduanya pun dibawa ke rumah sakit berbeda karena menderita luka robek cukup parah di leher.

Tak lama datang pasukan Dalmas dan Satlantas Polres Tasikmalaya Kota untuk mengamankan situasi.

Kapolsek Indihiang, Kompol Didik Rohim Hadi, yang datang ke lokasi kejadian, mengatakan, pihak kepolisian sudah menangani kasus tersebut dan masih dalam penyelidikan.

"Kasusnya ditangani Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dan masih diselidiki penyebab kejadian seperti apa termasuk identitas para pelaku," ujar Didik. (*)