Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA BRIN) menjelaskan angin kencang dan hujan yang terjadi secara sporadis saat ini di sebagian besar Jawa bagian barat, terutama di kawasan pesisir barat saat ini berkaitan erat dengan tahap awal dari inisiasi pembentukan dua vorteks (pusaran angin).

Menurut Peneliti Klimatologi PRTA BRIN Erma Yulihastin dua vorteks itu adalah Vorteks Borneo di Laut Tiongkok Selatan sebelah utara Kalimantan dan satu lagi Vorteks Laut Jawa di Laut Jawa sebelah utara Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

"Gangguan cuaca skala sinoptik karena pembentukan dua vorteks ini merupakan faktor utama yang menentukan dinamika atmosfer selama beberapa hari terakhir ini dan berpotensi tetap terjadi hingga akhir bulan," ujar Erma kepada , Bandung, Sabtu, 27 November 2021.

Erma menuturkan kedua vorteks tersebut dapat mengontrol cuaca di wilayah Indonesia.

Erma menjelaskan dinamika Vorteks Borneo berpengaruh terhadap cuaca hujan lebat dan persisten di sejumlah wilayah di Kalimantan.

"Vorteks Borneo berperan membawa uap air dari Belahan Bumi Utara (BBU) masuk ke wilayah Indonesia melalui Laut Tiongkok Selatan sekaligus mengaktifkan angin monsun Asia penanda musim hujan," kata Erma.

Erma menambahkan Vorteks Borneo berpotensi terbentuk mula-mula di utara Kalimantan. Namun, kemungkinan akan menjauh ke utara dan melemah.

"Meskipun demikian kawasan di barat, tengah, dan utara Kalimantan akan menjadi wilayah terdampak bagi proses pertumbuhan dan pelemahan Vorteks Borneo ini," ucap Erma.

Vorteks Laut Jawa

Sementara itu, Vorteks Laut Jawa yang pada saat ini terbentuk di bagian timur sebelah utara Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, berpotensi tumbuh semakin membesar, meluas, dan menguat.

Selama pembentukan dan tahap kematangannya sebut Erma, angin kencang dan hujan persisten dapat terjadi di sejumlah kawasan di daratan yaitu di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara serta di laut Jawa.

"Yang perlu menjadi perhatian juga, karena pusat vorteks ini berada di atas laut, maka pusat konveksi yang dicirikan dari liputan awan dan proses pertumbuhan awan-awan konvektif terjadi massif dan terkonsentrasi di atas Laut Jawa," tukas Erma.

Erma memperingatkan adanya vorteks tersebut agar waspada kondisi ini saat melakukan perjalanan laut maupun udara yang melewati Laut Jawa saat ini dan beberapa hari mendatang.

Berdasarkan data dari Satelit Sadewa milik PRTA BRIN, vorteks Laut Jawa berpotensi semakin membesar dan meluas menjangkau beberapa kawasan sekaligus.

"Seperti kawasan Kalimantan, Sulawesi, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara," sebut Erma.

Oleh karena itu potensi angin kencang dan peningkatan hujan dapat terjadi secara intensif di wilayah tersebut.

Meskipun demikian, prediksi terhadap dinamika atmosfer harus terus diperbarui.

"Karena gangguan sinoptik yang terjadi di atmosfer sangat berpotensi menimbulkan tingkat ketidakpastian semakin besar terhadap hasil prediksi cuaca," tutur Erma.(L6)