Sorotan jembatan KW 6 di Kelurahan Karang Pawitan, Kabupaten Karawang yang menelan biaya Rp 10,5 Miliar terus berbuntut panjang.

Setelah disoroti pemerhati publik dan pihak DPRD Karawang, kini dengan rasa kepedulian antar sesama atas kekhawatiran akan menjadi dampak terjadinya kecelakaan di area jembatan, salah satu tokoh pemuda kabupaten Karawang juga terlihat merasa gerah dan akhirnya menyuarakan pendapatnya kepada awak media.
Guntar Mahardika

Guntar Mahardika, salah satu tokoh pemuda yang secara tidak langsung menjadi tokoh pemuda lingkungan di area KW 6 Karangpawitan itu merasa sangat prihatin dengan kondisi jabatan yang baru di resmikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tersebut.

"Saat ini jembatan KW 6 Karangpawitan itu sedang menjadi sorotan publik dan menjadi bahan perbincangan masyarakat banyak karena pembangunan jembatan itu dinilai bakal menjadi area rawan kecelakaan, padahal dalam pembangunannya jembatan itu telah menyedot anggaran sangat besar dari negara,"ujar Guntar mengatakan kepada awak media melalui telepon selulernya, Kamis (7/1/22).

Pria yang saat ini masih menjabat Ketua DPD KNPI Kabupaten Karawang ini juga mengatakan bahwa struktur bangunan yang menelan anggaran 10,5 miliar itu seharusnya dengan nilai yang sangat fantastis itu selain konstruksinya yang kuat juga mengutamakan keselamatan.

"Perencanaan teknis, master plan dan DED (Detail Enginering Design) pembangunannya lebih matang konsepnya,yang terpenting harus lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan buat masyarakat yang melintas,"tegas Guntur.

Menurutnya pembangunan Insfrastruktur jembatan itu yang menghubungkan poros Karawang kota menuju Kecamatan Rawamerta disinyalir tidak wajar bahkan terkesan asal jadi saja.

"Jembatan KW 6 asal terealisasi saja,sangat disayangkan dengan kondisi fisik jembatan tersebut dengan anggaran besar tidak mengedepankan keselamatan,itu mubadzir",tutur Guntar.

Ditambahkan Guntar ia pun sering mendapat keluhan dari masyarakat sekitar agar memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar dievaluasi ulang terkait jembatan yang baru saja diresmikan utamanya atas curamnya tanjakan di KW 6.

"Alur turunan itu sangat curam jadi yang dikhawatirkan nantinya takut ada korban dari masyarakat, apalagi saat musim hujan saat ini,"ucap Guntar.

Guntar meminta pihak-pihak terkait untuk secepatnya mengevaluasi jembatan tersebut, Karena dengan anggaran 10 miliar lebih tetapi konsep pembangunan nya hanya asal terealisasi tidak dipikirkan dengan matang jelas-jelas sangat merugikan masyarakat.

"Seharusnya sebelum pembangunan tersebut ketika di desain pasti ada konsultan, Nah bagaimana kajian itu, di jalan atau tidak ?. Ya, mudah-mudahan ini menjadi masukan juga bagi PUPR dan instansi terkait," tegasnya.

Sebelumnya ditempat terpisah Sub Koordinator Kelompok Sub- Substansi Jembatan pada Dinas PUPR Karawang Agung Julianto Nugroho mengatakan Dinas PUPR sudah merencanakan pembuatan Guad Rail (pagar pengaman jalan) untuk kenyamanan dan keselamatan di jembatan KW 6.

"Kita akan memasang Guard Rail artinya struktur yang lebih tinggi dari tembok tinggi yang ada untuk jaga jaga agar orang tidak jatuh",ucap Agung.

Ditambahkan Agung bahwa PUPR sudah merencanakan dan akan mengerjakan di tahun ini,"Karena untuk tahun kemarin kita mengejar supaya struktur utamanya bisa terpakai dulu,tapi memang itu sudah kami rencanakan",katanya.(gs)