Koorwilcambudik Cilamaya Wetan Musahar Maksum meminta semua pihak untuk tidak saling argumen dan menyalahkan terkait kejadian ambruknya gedung sekolah di SDN Rawagempol Kulon 1. Baginya, yang paling penting adalah mencari solusi agar memastikan bangunan yang berantakan dengan segudang material limbah ini, adalah memberesi cepat dan harus di kawal prioritasnya.
"Jangan saling mengalahkan, sudah atau belum di ajukan, apakah rekanan dahulu 2012 yang tidak bisa jaga kualitas dan atau Dinas yang kurang peka terhadap prioritas. Yang terpenting adalah ini musibah dan harus segera tertangani, yang jelas fokus saja itu, " Kata Musahar, Kamis (16/2).
Kerugian akibat bangunan ambruk di SDN Rawagempol Kulon 1 ini, sekitar Rp400 jutaan, karena memang bangunan sekolah 1 unit itu menyambung dan dikhawatirkan merembet ke kaso lain bagian atap. Sehingga, rehabilitasinya minimal 2 rombel sudah harus dilakukan segera. Karenanya, adanya kabar kepastian bahwa ini jadi prioritas pembangunan rehabilitasi sekitaran bukan april, dirinya merasa senang dan apresiasi.
Camat Cilamaya Wetan Monitoring Sekolah Ambruk SDN Rawagempol 1 |
"Tinggal di kawal, konsultannya dan pekeejaannya nanti. Upayakan yang terbaik dan tahan lama, apalagi rencananya akan di swakelola kan, " Ungkapnya saat monitoring di lokasi.
Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat mengintruksikan agar Kepala SD setempat memindahkan lokasi kantornya ke ruangan yang lebih aman. Sebab, walaupun melihat kontruksi seperti kokoh, nyatanya bagian atap banyak material yang lapuk dan berbahaya, betapapun pembangunan terakhir baru 10 tahun kemarin. Lagi pula sambung Camat, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih di tunda, sehingga pembagian shift jika sesekali masuk normal, bisa dilakukan lebih optimal lagi.
"Saya sih inginnya rehab total 1 unit di tiga rombel, karena kerusakan di satu hamparan ini kan nyambung saling keterkaitan. Yang jelas menghindari ancaman keselamatan, ada baiknya ruangan guru dan kepsek di pindah dulu, " Sarannya. (Rd)