Musrenbang terus berganti aplikasi penginputan dalam setiap ajuannya, mulai e Planing, Simda hingga saat ini lewat layanan aplikasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Namun, Nyaris setiap tahun, agenda tahunan itu cenderung berbuah hasil seremonial belaka. Buktinya, akses jalanan layapan yang menelan korban kecelakaan lalu lintas setiap bulannya karena sempit, gelap dan berlubang (labil) selalu muncul dalam agenda prioritas ajuan desa dan kecamatan hingga tingkat ajuan Musrenbang Dapil IV. Namun, berulangkali pula, hasil realisasinya nihil bertahun-tahun.
Bahkan, pelebaran akses jalan layapan yang menghubungkan Tempuran - Telagasari tersebut, kembali muncul pada Musrenbang Kecamatan Tempuran, Senin (14/02), itu di sampaikan forum dihadapan Kepala Bappeda, Asda II dan Ketua Komisi 1 DPRD Karawang H Budianto.
Sempit, Berlubang dan Gelap Saat Malam Hari Warnai Akses Jalan Layapan di Telagasari-Tempuran


"Saya senang selalu mendengar ajuan pelebaran jalanan layanan ini selalu berdengung di setiap Musrenbang Kecamatan dan Dapil, tapi selama bertahun-tahun pula saya kecewa karena realisasinya zonk alias "ngeprank" masyarakat. Padahal, jelas-jelas setiap bulan selalu ada yang kecelakaan karena jalur sempit, bergelombang dan gelap. Masa mau dibiarkan terus selama hampir 7 tahunan terakhir," Kata Warga di Sekitaran Telagasari - Tempuran, Faisal.

Kades Tempuran, Zaenal Rojali mengatakan, pelebaran jalan layapan adalah Wajib masuk di Musrenbang sekarang, walaupun realisasinya tahun 2023. Tapi ia juga heran begitu, setiap tahun memang selalu wajib di masukan, bahkan prioritas, cuma gak pernah realisasi. Padahal ini, sambungnya masuk prioritas di berbagai aplikasi input ajuan. 

Sempit, Berlubang dan Gelap Saat Malam Hari Warnai Akses Jalan Layapan di Telagasari-Tempuran

"Pokoknya wajib masuk saja, ya meskipun memang sudah wajib masuk ajuan sejak 5-7 tahun lalu di ajukan terus, " Celoteh Kades Tempuran Zaenal Rojali, Senin (14/2).

Senada di katakan Plt Camat Tempuran, Komarudin. Dirinya mengakui, akses jalan layapan sepanjang 5 Kilometer kembali masuk dan di ajukan lagi di Musrenbang tahun ini untuk tahun anggaran 2023 mendatang.

"Ya mudah-mudahan bisa realisasi. Pasti pelebaran akses jalanan penghubung lintas kecamatan ini di ajukan di Musrenbang lagi sekarang, " Katanya.

Anggota DPRD Karawang H Budianto mengatakan, ajuan pelebaran akses jalan layapan ini memang selalu di ajukan, tapi lagi-lagi diakuinya, konon Pemkab tidak cukup duit untuk realisasinya, karena melihat beragam aspek. 

"Iya kita dampingi terus, tapi ya pemkab belum banyak anggaran untuk ke Akses fisik di Layapan Tempuran ini, " Ungkapnya.

Hadir dalam kesempatan Musrenbang Kecamatan Tempuran tersebut, Asda II Samsuri, Kepala Bappeda Asip Suhendar dan sejumlah pejabat di lingkungan OPD lainnya. (Rd)