Masa pandemi covid_19 dan rendahnya pemasukan retribusi di lokasi wisata ziarah Syekh Quro Kampung Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang, ikut membuat rencana pagelaran Haul tahunan di akhir syakban 2022 ini, akan di gelar tak semeriah ditahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, panitia haul, memastikan pelaksanaan haul tetap di gelar dengan hanya acara puncak sakral "Babaritan" saja, tanpa menyertakan agenda lain seperti "arak-arakan" hasil bumi, replika islami dan solawatan keliling kampung, maupun pagelaran wayang golek dan tournamen olahraga.

Panitia Haul Syekh Quro Anwar mengaku, pelaksanaan haul tetap di gelar, namun hanya sekedar babaritan saja dengan doa-doa berjamaah bareng para sepuh, kuncen, aparat desa, muspika kecamatan dan masyarakat desa yang biasa di laksanakan 2 hari menjelang puasa Ramadan. Namun, haul ke 164 tahun ini, tidak ada kegiatan tournamen olahraga, pagelaran wayang golek maupun arak-arakan keliling kampung. Menyusul, selain masih pandemi, keuangan hasil setoran ziarah di masa PPKM juga kabarnya kemungkinkan tidak mencukupi. Bahkan, jika di paksakan, waktu yang sudah mepet juga tidak memungkinkan.
Kegiatan Haul Syekh Quro Pulobata Saat 2019 Lalu sebelum Pandemi

"Walaupun demikian, tidak akan mengurangi kekhidmatan haul, karena panitian dan sesepuh juga menggelar babaritan di komplek makam waliyullah asal Campa tersebut, " Ujarnya, Senin (6/3).

Senada dikatakan Kasie Trantib Pulokalapa, Dedi Rusdi, pelaksanaan haul sudah di rapatkan dan di putuskan sebatas babaritan saja di lokasi makam. Padahal, sudah jauh-jauh hari, dalang wayang golek Ki Dadan Sunandar Sunarya sudah di booking dan tuntas uang muka belasan juta. Namun demikian, karena masih masa PPKM dan aras urus perizinan masih terkendala, sehingga pagelaran haul tidak ada kegiatan lain, selain babaritan.

"Iya, masih belum seramai tahun-tahun sebelumnya, karena masih PPKM dan kemungkinan anggarannya minim, " Katanya. (Rd)