Kepala Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan, H Buchori memastikan pihaknya bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Karawang berupaya mendampingi nelayan korban kecelakaan kapal di Pulau Damar Kepulauan Seribu mendapatkan hak-haknya. Selain mendorong jaminan asuransinya bisa di proses, baik dari BPJs Ketenagakerjaan maupun asuransi nelayan untuk menopang kehidupan keluarga korban paska tragedi terjadi sejak Kamis (11/02/2022) lalu. 

Korban Kecelakaan Laut Nelayan Sukakerta di Pastikan di Berikan Pendampingan Oleh Pemerintah Desa dan Dinas Kelautan Perikanan soal Hak-Hak dan Jaminan Asuransi

"Korban atasnama Wadiana (40) sudah di makamkan, saya bersama pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan semalam stand by di RSUD Karawang mengikuti proses evakuasi dan pemulangan jenasah. Ini merupakan kejadian kali ketiga nelayan warga desa kami meninggal dunia dalam waktu seminggu terakhir, ada yang kecelakaan kapal, ada yang terkena serangan jantung saat berlayar maupun akibat faktor alam dan lainnya, " Katanya Selasa (15/3).


Buchori menambahkan, cerita dari korban selamat Darpan (37) menuturkan, bahwa sebelum kecelakaan itu terjadi, mereka hendak berlayar melaut ke arah Pontianak, namun mesin mati hingga akhirnya terombang-ambing di tengah lautan selama 18 hari, mereka kesulitan berkoordinasi atau sekedar telfonan maupun meminta bantuan hingga akhirnya mengikuti arus saja. Baru setelah 18 hari sebut Bukhori, mereka di tarik oleh nelayan Cumi yang melintas dan di bawa ke Tanjung Priok.

"Setelah bersandar di Tanjung Priok, Darpan dan Wadian lalu pergi ke Muara Bendera Bekasi via Jalan darat yang tujuannya mau pinjam perahu. Hingga kemudian di dapati perahu di sana dengan kapasitas 10 Grooston dan seketika mereka keluar dan berlayar dengan perahu pinjaman dari Muara Bendera seharga sekitar Rp450 jutaan, " Katanya.

Buchori menambahkan, saat keluar dari Muara Bendera Bekasi, ada kapal keluar dari Tanjung Priok. Namun, entah bagaimana kapal tersebut dan perahu bertabrakan, padahal sudah di lengkapi alat-alat canggih. Tapi konon, perahu yang di kendarai pendinginnya tidak keluar, disisi lain Wadiana yang bukan tekong, menjadi setir perahu pinjaman tersebut, sehingga kecelakaan tak bisa di hindarkan dengan kapal muatan barang besar tersebut.
Darpan selamat, karena saat itu ketemu papan bangkai perahu dan bertahan hingga shock berkali-kali, karena setelah terombang-ambing malam hari dan bertahan, kemudian beberapa kali justru ada lagi kapal melintas dan nyaris kembali menabraknya.

"Baru Senin sore kemarin, Wadiana ditemukan dan saya sampaikan terimakasih kepada tim SAR dan Basarnas yang sudah melakukan pencarian beberapa hari terakhir ini, " Ujarnya.

Ia berharap, Dinas Kelautan dan Perikanan bisa beriringan dengan Pokmaswas, urusi soal asuransi kematian nelayan Wadiana agar bisa di tunaikan hak-haknya. Sebab, pihak yang meminjamkan perahu juga, sempat datangi keluarga korban dan mendiskusikan soal perahunya yang rusak akibat kecelakaan yang terjadi. (Rd)